MATA INDONESIA, JAKARTA – Detasemen Khusus 88 (Densus 88) merupakan salah satu pasukan khusus dalam tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Korps ini berdampingan dengan Detasemen C Gegana Brimob untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror bom.
Densus 88 juga sejajar dengan Detasemen Penanggulangan Teror (Dengultor) TNI AD alias Grup 5 Anti Teror, Detasemen Jala Mengkara (Denjaka) Korps Marinir TNI AL, Detasemen Bravo 90 (Denbravo) TNI AU, dan Satuan Antiteror Badan Intelijen Negara (BIN).
Tercatat sudah banyak misi yang sukses dijalankan oleh Densus 88 sejak dibentuk oleh Kombespol Gories Mere pada tahun 2003 ini. berikut beberapa misi sukses Densus 88 selama keberadaanya adalah:
1. Menewaskan Buronan Teroris Dr. Azhari (9 November 2005)
Densus 88 kala itu menyerbu kediaman buronan teroris Dr. Azahari di Kota Batu, Jawa Timur. Dalam penyerbuan itu, buronan nomor satu di Indonesia dan Malaysia tersebut pun tewas diberondong peluru.
2. Menangkap Teroris di Poso (2 Januari 2007)
Densus 88 juga terlibat dalam operasi penangkapan 19 dari 29 orang warga Poso yang masuk dalam daftar pencarian orang di Kecamatan Poso Kota. Tembak-menembak antara polisi dan warga pada peristiwa tersebut menewaskan seorang polisi dan sembilan warga sipil.
3. Menangkap Teroris Abu Dujana (9 Juni 2007)
Yusron Mahmudi alias Abu Dujana, tersangka jaringan teroris kelompok Al Jamaah Al Islamiyah, ditangkap di desa Kebarongan, Kemranjen, Banyumas, Jateng.
Baca Juga : Menelusuri Jejak Polisi dari Zaman Belanda hingga Kini
4. Melumpuhkan Teroris Jaringan Nurdin M Top di Jatiasih (8 Agustus 2009)
Kala itu Densus 88 melakukan penggerebekan di komplek perumahan Puri Nusapala, Jatiasih, Bekasi. Dalam aksi itu, polisi sukses melumpuhkan 2 pelaku, Air Setyawan dan Eko Peyang. Mereka diduga sebagai jaringan Noordin M Top.
Sementara satu pelaku lainnya, Ahmad Fery, berhasil ditangkap. Fery diringkus di saat mobil berisi bom yang dikendarainya melintas di Jl Kranggan, Bekasi.
5. Menangkap 2 Teroris di Solo (16 September 2009)
Selanjutnya Densus 88 juga berhasil menangkap dua tersangka teroris yakni Rahmat Puji Prabowo alias Bejo dan Supono alias Kedu di Pasar Gading, Solo. Keduanya merupakan bagian dari Jaringan Nurdin M Top.
Baca Juga : Torehan Jasa Brimob untuk Indonesia
6. Menewaskan Nurdin M Top (17 September 2009)
Sehari sesudahnya, Densus 88 lantas melakukan pengepungan teroris di Kampung Kepuhsari Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres Solo. Dalam aksi itu 4 tersangka teroris tewas. Di antaranya adalah Noordin Mohammed Top, Bagus Budi Pranowo alias Urwah, Hadi Susilo, Aryo Sudarso alias Aji dan isteri Hadi Susilo, Munawaroh, yang berada di dalam rumah akhirnya selamat tapi terkena tembakan.