MATA INDONESIA, JAKARTA – Bagi penggemar novel-novel misteri maupun kriminal, pasti mengenal baik sosok Agatha Christie.
Selain dijuluki sebagai ‘ratu kejahatan’ dan ‘ratu misteri’, ternyata banyak fakta unik soal sosok kelahiran Torquay, Devon, 15 September 1890 tersebut. Berikut selengkapnya :
1. Pernah dilarang membaca hingga usia 15 tahun
Agatha Christie lahir dan dibesarkan dalam sebuah keluarga terhormat inggris. Orangtuanya cukup berada, namun tergolong konservatif dalam hal pendidikan. Ibu Christie melarangnya belajar membaca sebelum usia 15 tahun. Sang ibu ingin agar Agatha kecil fokus pada pendidikan non-formal untuk wanita. Namun Christie belajar membaca sendiri di usia 8 tahun.
2. Novel pertamanya sempat gagal terbit berkali-kali
Novel perdana ‘The Mysterious Affair at Styles‘ sempat ditolak penerbit berkali-kali. Bahkan novel yang menampilkan detektif Hercule Poirot untuk pertama kalinya itu sempat ditolak oleh 6 penerbit sebelum naik cetak pada tahun 1920.
3. Punya pengetahuan mendalam mengenai racun
Walaupun menulis cerita misteri yang selalu berlatar pembunuhan, Christie tergolong penulis yang tak suka kekerasan. Kematian di dalam buku-bukunya jarang digambarkan dengan sadis. Detektif-detektifnya juga hampir tak pernah menenteng pistol.
Salah satu ‘senjata’ pembunuh yang paling sering dia gunakan dalam cerita adalah racun. perempuan yang sempat bekerja sebagai perawat pada masa Perang Dunia ini memang punya pengetahuan mendalam mengenai racun dan obat-obatan.
4. Punya Samaran yang disembunyikan hampir 20 tahun
Bukan cuma buku-bukunya yang berisikan cerita misterius. Sosok Agatha Christie sendiri tak kalah misterius. Bagaimana tidak, ia sukses menjelma menjadi penulis dengan nama Mary Westmacott.
Di balik nama tersebut Agatha Christie sukses merilis enam novel. Itu terjadi pada sekitar 1930 lalu. Nama samaran itu berhasil ia sembunyikan hingga mendekati 20 tahun lamanya.
5. Tidak suka dengan karakter Hercule Poirot
Jika kamu menggilai karya-karyanya, pastinya kamu mengenal Hercule Poirot dengan baik. Yap, karakter yang satu ini yang paling berpengaruh di dalam novel-novel Agatha Christie.
Penokohan yang begitu kuat membuat Poirot banyak dicintai pembaca. Namun faktanya, mendapat banyak cinta dari pembaca justru berkebalikan dari sisi penulis. Karena Christie mengaku justru tidak menyukai karakter tersebut.
Puncaknya pada tahun 1975, Christie merasa lelah dengan karakter itu dan memensiunkan Poirot di novel Curtain.
Karena begitu banyak pembaca yang mencintai Poirot, sampai-sampai, The New York Times membuat halaman obituari atas kepergian Poirot. Halaman tersebut diterbitkan pada 6 Agustus 1975.