MATA INDONESIA, JAKARTA – Ban sudah menjadi kebutuhan manusia terutama untuk memperlancar distribusi orang maupun barang. Tapi, pernahkah kamu tahu bahwa komposisi ban yang sekarang ditemukan dengan tidak sengaja?
Hal itu dialami Charles Goodyear pada tahun 1839. Sebelumnya dia memang sudah tujuh tahun mencoba membuat pelapis roda agar terlindung dari kerusakan akibat sering bergesekan dengan jalanan atau tanah.
Namun, selama itu pula Charles tidak pernah menemukan karet yang benar-benar bisa meredam guncangan saat terpasang di roda yang umumnya terbuat dari kayu di masa tersebut.
Penemuannya terjadi saat dia sedang membersihkan tangannya dari lumuran bubuk terdiri dari campuran karet dengan belerang.
Bubuk itu terjatuh dan masuk ke dalam sebuah tungku di atas api. Ketika karet meleleh, ternyata bereaksi dengan bahan belerangnya dan berubah sehingga memiliki karakter seperti kulit yang elastis.
Itulah saat pertama kali karet vulkanisir untuk membuat ban tercipta. Sebab sebelumnya, karet sebagai pelapis roda tersebut selalu berbau busuk dan sangit serta mengeras saat dingin.
Sebaliknya, ketika dalam keadaan hangat menjadi terlalu lengket sehingga tidak bisa digunakan untuk tujuan-tujuan yang praktis. Maka saat melihat bahan itu menjadi elastis ketika dibakar mulailah Charles Goodyear membuat pabrik ban.
Hingga akhirnya pada 1844 Charles mematenkan temuannya tersebut agar tidak diklaim orang lain.
Sejak saat itu, Charles semakin terobsesi dengan temuannya. Dia bahkan berhasil menemukan karet tahan cuaca.
Di masa awal penemuan tersebut, ban belum berisi angin karena hanya terbuat dari serat kapas yang dilapisi aret vulkanisir. Jika masih digunakan di zaman sekarang, tentu ban ini akan memberikan sensasi tak nyaman. Apalagi karet tidak dapat meredam kondisi goncangan jalan.
Pada 1846 ban beriisi udara baru mulai dipatenkan, kemudian pada 1888 ban berisi udara mulai dijual secara komersil. Ban itu dipatenkan Robert William Thompson yakni seorang penemu ban pneumatik.
Ia mendesain ban dengan berisi pipa-pipa karet kecil yang diisi angina kemudian dibungkus dengan lapisan kulit sebagai bagian luarnya. Kelebihan dari ban yang dipatenkan Robert itu tidak mudah kempis total jika terkena paku atau benda tajam di jalan. Namun ban itu susah ditambal jika mengalami kebocoran yang parah.
Ketika ban dengan angin mulai dipatenkan, Charles harus menutup usianya, 1 Juli 1869 di New York, Amerika Serikat dengan meninggalkan utang senilai 200.000 dolar AS.
Sementara ban mobil dan sepeda motor terus berkembang. Seorang dokter hewan asal Skotlandia, John Boyd Dunlop juga berhasil mengembangkan ban berisi angin pertama untuk sepeda roda tiga anaknya pada 1887.
Pria kelahiran 5 Februari 1840 di Dreghom, North Ayrshire, Skotlandia itu sengaja mendesain roda untuk sepeda putranya untuk mengurangi guncangan ketika berkendara di jalan yang kasar sehingga tidak menjadi sakit kepala.
Ban hasil desain John semakin diminati masyarakat setelah sepeda yang dipasangkan ban hasil karyanya itu memenangkan balapan The Irish Cyclist. Sejak itu, nama Dunlop semakin terkenal sebagai pembuat ban jempolan. Itulah awal mula berkembangnya industri ban modern. (Reporter: Indah Suci Raudlah)