Dari India, Begini Sejarah Martabak Populer di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Di Indonesia martabak lebih cocok dihidangkan saat menjelang maghrib dengan teh manis panas. Tidak sulit juga untuk mencarinya, di sepanjang jalan sudah tersebar luas.

Martabak berasal dari Bahasa Arab yang berarti “terlipat”. Sesuai dengan arti namanya, cara penyajiannya dilipat-lipat dan kemudian dipotong menjadi 4 bagian.

Kudapan ini biasa ditemukan di Arab Saudi (terutama di wilayah Hijaz), Yaman, Singapura, Malaysia dan Indonesia. Bahan utamanya ialah adonan terigu.

Di Indonesia terdapat 2 jenis martabak, yaitu martabak telur dan martabak manis.

1. Martabak Telur

Martabak telur (pixabay)

Nyatanya, martabak telur berasal dari India dengan penyebutannya adalah Moortaba. Pada 1930, dua orang sahabat bertemu, ialah pemuda Indonesia asal Lebaksiu, Tegal, Ahmad bin Abdul Karim dan pengusaha India, Abdullah bin Hasan al-Malibary. Kedua pemuda itu sangat pandai memasak.

Keduanya menjadi sahabat karib hingga Ahmad dijodohkan dengan adik Abdullah. Hubungan mereka disatukan dalam pernikahan.

Ahmad belajar membuat dan cara memasak martabak melalui istrinya dan Abdullah. Sehingga, saat Ahmad pulang ke Jawa, dirinya membawa resep kudapan itu dan membagikannya ke kerabat Ahmad.

Ketenaran martabak dimulai dari istri Ahmad yang menjadikan martabak sebagai peluang usaha untuk dijual. Banyak pembeli yang memberikan respons positif dengan rasa martabak yang enak.

Dari peluang usaha tersebut, banyak orang-orang yang mengikuti. Sampai saat inilah martabak menjadi suatu kudapan yang mudah ditemui di Indonesia.

Sementara itu, isi dari martabak ini mulanya hanya telur dan daging kambing. Karena menyesuaikan lidah orang Jawa, daging kambing diganti dengan daging sapi cincang.

Tak hanya itu, rasa kari yang menyengat khas masakan India pun turut dikurangi. Serta ditambah sayuran hijau sebagai pelengkap.

Kini, seiring berjalannya waktu, daging sapi cincang dapat diganti dengan daging ayam. Dengan begitu, rasa martabak jadi semakin diterima di lidah masyrakat Indonesia,

2. Martabak Manis

Martabak manis (pixabay)

Martabak manis atau aslinya bernama Hok Lo Pan awalnya adalah Makanan Khas Bangka Belitung.  Hok Lo Pan diciptakan oleh orang-orang Hakka ( Khek ) Bangka.  Hok Lo Pan berarti Kue Orang Hok Lo.

Nama martabak manis pun berbeda-beda di setiap daerah. Seperti di Jakarta bernama Martabak Bangka (diambil sesuai dari asal aslinya, sekaligus lebih memperkenalkan asal martabak).

Sedangkan di Bandung, martabak disebut juga Kue Terang Bulan, hal ini disebabkan dari bentuk dan warnanya yang menyerupai bulan. Kemudian, di Pontianak martabak dikenal dengan nama Apam Pinang.

Awalnya, Hok Lo Pan merupakan kue yang sederhana. Taburannya hanya berupa gula dan wijen sangrai. Karena rasanya yang lezat, kepopulerannya menyebar hingga ke luar kota Bangka.

Beberapa modifikasi telah dilakukan dengan penambahan rasa coklat dan keju. Kemudian kedua rasa ini yang disukai masyarakat Indonesia ketikan ingin membeli martabak.

Perkembangan yang terus-menerus meningkat membuat banyak penjual bereksperimen dengan menghadirkan martabak mini hingga tipker atau tipis kering. Harga yang dijual terbilang murah untuk ukuran mini, cukup membeli 10 ribu sudah bisa bawa pulang 5 martabak mini.

Reporter : Rama Kresna Pryawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jadi Duta Komunikasi WWF, Cinta Laura Ajak Generasi Muda Peduli Krisis Air

Bali – Duta Komunikasi World Water Forum (WWF) ke-10 Cinta Laura mengajak generasi muda untuk lebih peduli pada persoalan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini