MATA INDONESIA, JAKARTA – Menjadi pejabat negara biasanya dipandang hebat karena keistimewaan yang bakal diperolehnya selama melaksanakan jabatan tersebut. Tetapi bagi Keluarga Nono Anwar Makarim dan Atika Al-Gadri kehebatan menjadi pejabat negara karena dia akan melayani negeri seperti pujian mereka kepada Nadiem Makarim, anaknya.
Hal itu terungkap dari pengakuan Mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut yang mengeluhkan ayah dan ibunya tidak pernah melontarkan pujian meski berhasil memperoleh nilai belajar bagus atau prestasi yang hanya menguntungkan dirinya.
“Lama-lama waktu saya di umur 20-an saya mulai nanya karena saya kan lumayan oke lah, angka-angka di bidang pendidikan baik, berprestasi, dan masuk sekolah-sekolah baik, kenapa gak pernah dipuji?” ujar Nadiem pada suatu kesempatan.
Nadiem pun sempat bertanya kepada ibunya, Atika Al-Gadri. Pertanyaan itu pun justru dijawab sang ibu, “Buat apa dipuji, memang kamu sudah melayani negerimu?”
Dari situ lah Nadiem baru mengetahui bahwa melayani negara adalah tugas terpuji yang harus diperjuangkan.
Itu terbukti, ketika sudah diangkat sebagai menteri, Nadiem baru mendapat pujian dari kedua orang tuanya. Meski mengurusi pendidikan itu sangat berat namun hal itu membuat Nono dan istrinya bangga terhadap Nadiem.
Nadiem menduga alasan orangtuanya, Nono dan Atika jarang melemparkan pujian kepadanya mungkin agar dia tidak cepat merasa puas.