MATA INDONESIA, JAKARTA – Nama Blackberry sebenarnya bukan merupakan ponsel, tetapi pager, alat pengirim pesan dua arah.
Pager adalah Blackberry yang dapat berkomunikasi dua arah, layaknya SMS. Blackberry 850 disebut sebagai pager inovatif. Sebab, saat beredarnya pager lain tidak bisa menyamai keunggulan pager Blackberry yang bisa mengirim pesan balik.
Perangkat tersebut dikenalkan oleh Research In Motion (RIM), sebuah perusahaan yang mempopulerkan Blackberry di sebuah acara di Munchen, Jerman tahun 1999. Perusahaan asal Kanada itu menamai Blackberry lantaran bentuk tombol keyboardnya mirip dengan buah blackberry.
Pada 2002, Blackberry 5810 mendapatkan tempat di masyarakat dengan menampilkan jaringan GSM dan GPRS. Blackberry 5810 dibuat sedemikian rupa menyerupai ponsel. Saat itu, model barunya disebut sebagai cikal bakal smartphone.
Makin diminati pada tahun 2004 setelah RIM menambahkan aplikasi kirim pesan tanpa pulsa atau Blackberry Messenger (BBM). Kehadiran penambahan aplikasi, membuat Blackberry menjadi ponsel pertama yang secara eksklusif memilikinya.
Kesuksesan diraih saat RIM melahirkan generasi penerus Blackberry 5810, yaitu seri Curve, Pearl, dan Bold. Ketiga seri tersebut untuk orang-orang menengah ke atas.
Blackberry menjadi ponsel pertama yang keuungulannya hampir sama dengan komputer dan memiliki OS sendiri. Tak hanya itu, kepemilikan posel ini dikaitkan dengan gengsi yang tinggi.
Kesuksesan Blackberry lama-lama meredup. Peredupan dinilai dengan alasan harga yang mahal, spesifikasi monoton, serta OS yang dimiliki tidak bagus sehingga mudah hang dan cepat panas.
Kepopuleran Blackberry mulai tergeser dengan keluarnya Apple dan Android. Kehadiran BBM yang saat itu menjadi hal terpenting bagi Blackberry tergantikan dengan WhatsApp dan Line yang keunggulannya jauh melebihi BBM. Harga yang dijual murah oleh produsen baru membuat peminat Blackberry pindah ke Apple dan Android.
Diketahui karena kejadian tersebut, harga saham Blackberry turun drastis sehingga harus memecat karyawannya sebanyak 4.500 orang yang juga sebagai syarat untuk bertahan agar perusahaan tidak jatuh.
Pada 2010, Blackberry resmi tersingkir dari pendatang baru, yakni Apple dan Android.
Indonesia
Blackberry memasuki Indonesia pada tahun 2006 sedangkan masa kejayaannya di 2008. Kehadiran Blackberry saat itu diminati kalangan masyarakat Indonesia. Harga yang disuguhkan masih terbilang mahal, hanya orang menengah ke atas yang mampu membelinya, sehingga ponsel tersebut dicap sebagai simbol status.
Research In Motion (RIM) memberi solusi menghadirkan Blackberry Gemini untuk orang menengah ke bawah yang tidak mampu membeli ponsel tersebut. Gemini merupakan Blackberry dengan harga yang paling murah.
Gemini sukses menjadi ponsel sejuta umat di Indonesia dengan harga yang disuguhkan ialah Rp 3 jutaan. Dengan kemurahannya sempat mengancam Nokia. Gemini dan Nokia saat itu adalah rival dalam penjualan smartphone.
Kehebohan masyarakat Indonesia dengan kehadiran seri Blackberry terbaru sempat memicu kericuhan. Bellagio atau Bold 9790 dijual setengah harga menjadi 2,3 jutaan untuk 1000 pembeli pertama. Kejadian tersebut diselenggarakan di Pacific Place akhir tahun 2011. Ribuan massa berdesak-desakan masuk hingga menyebabkan antrean tak terkendali. Pihak polisi yang berjaga dibuat kewalahan bahkan banyak massa yang pingsan.
Reporter : Rama Kresna Pryawan