MATA INDONESIA, JAKARTA – Namanya Nurcholis. Pria asal Tegal berusia 36 tahun ini bisa menjadi contoh seorang penjual nasi goreng yang sukses. Nurcholis telah mengantongi omzet lebih dari Rp 100 juta dalam satu bulan.
Bisnis nasi goreng yang ia tekuni tidak gampang dan penuh dengan lika liku. Ia memulai bisnisnya dari awal di kawasan Taman Kopo Indah dengan nama Nasi Goreng Ora et Labora. Sebelumnya Nurcholis mengalami kesulitan dalam berdagang. Sejak 2004 berjualan, Nurcholis sering berpindah-pindah tempat berjualan karena berbagai macam hal. Perjalanannya berpindah-pindah inilah yang membuat Nurcholis menemukan lokasi yang membuatnya untung besar sampai kini.
Menggunakan gerobak, mulanya Nurcholis berkeliling di sekitar Taman Kopo Indah, hingga mencar-cari tempat selama satu bulan dari Pangalengan, Padalarang, Cililin sampai Batujajar. Hingga akhirnya Nurcholis memantapkan usahanya di Jalan Ibu Ganirah No. 44, Cibeber, Cimahi Selatan. Nasi goreng Nurcholis yang semula bernama Ora et Labora berganti nama menjadi Nasi goreng Kokiku yang terinspirasi dari sesama penjual nasi goreng yang memasang stiker bergambar koki pada gerobaknya.
Di titik ini, Nurcholis terus mencari-cari lokasi yang tepat untuk memasarkan nasi gorengnya hingga akhirnya ia menemukan tempat yang pas dan menetap di sana. Dengan semangat juang yang tinggi serta doa yang terus-menerus, Nurcholis pun berhasil menjadi salah satu pedagang nasi goreng tersukses dengan omzet ratusan juta per bulan.
Salah satu hal yang harus dipikirkan dalam membangun suatu bisnis adalah punya ciri khas dan pembeda dari yang lain. Nurcholis mengaku bahwa nasi goreng Kokiku ini memiliki resep turunan dari sang ayah yang berjualan mie tek-tek. Dengan menggunakan resep rempah-rempah tradisional, nasi goreng yang dibuat oleh Nurcholis memiliki ciri khas dan cita rasa sendiri. Inilah yang membuat nasi goreng Kokiku memiliki cukup pelanggan yang terus datang kembali karena ketagihan dengan cita rasa yang ditawarkan di sini.
Selain itu, Nurcholis juga mematok harga yang tak mahal alias sangat terjangkau. Untuk mendapatkan nasi goreng lezat ala Kokiku, hanya cukup merogoh kantong mulai dari Rp 12 ribu saja. Menurut Nurcholis, tidak masalah mendapat keuntungan yang sedikit asalkan habis banyak.
Dalam sehari, Nurcholis memperkerjakan enam pegawai. Ia menghabiskan 30 kg beras yang jika dikemas menjadi Nasi Goreng bisa mencapai kurang lebih dua ratus lima puluh porsi dalam satu malam. Sebagai pelengkap menu utama, ada menu lainnya seperti Mie, Capcay, Kwetiaw, dan Bihun.
Reporter: Afina Usaimatu Zakiyah