Berawal dari Perayaan Pagan, Ini 4 Fakta Perayaan Valentine

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sosok Saint Valentine atau Santo Valentinus tidak bisa terpisahkan dengan perayaan hari Valentine yang jatuh setiap 14 Februari.
Tetapi banyak yang tidak tahu dibalik perayaan Valentine ternyata menyimpan fakta-fakta menarik untuk diulas. Dikutip dari berbagai sumber, berikut faktanya

1. Kematian tragis Santo Valentine

Saat itu Kaisar Claudius II akan mempersiapkan pertempuran, tetapi bala tentaranya tidak ada yang mau ikut berperang, alasannya tidak mau meninggalkan keluarga dan pasangan. Kaisar tidak terima dengan alasan itu, akhirnya ia membuat kebijakan melarang segala bentuk pernikahan dan pertunangan di Roma.

Valentine sebagai pendeta tidak menyetujui kebijakan tersebut. Tanpa sepengetahuan kaisar, ia membantu para pemuda untuk menikah di gereja.

Sesudah mengetahui kejadian itu, Kaisar Claudius II tidak dapat membendung kemarahannya kepada Valentine. Ia menghukum pendeta itu dengan sadis hingga tewas, ada yang menyebutkan Valentine mati dipancung, ada juga yang menyebutkan ia mati karena dipukuli para algojo kaisar. Valentine meninggal ketika itu juga pada tanggal 14 Februari 278 M.

2. Meninggalkan catatan perpisahan sebelum tewas

Ketika mendapat hukuman dari kaisar, Valentine mendekam dalam sebuah penjara untuk beberapa waktu hingga eksekusi dilakukan.

Ketika itu ia sedang dilanda asmara dengan seorang wanita anak penjaga penjara. Menurut sumber, di dalam penjara ia menuliskan sebuah catatan untuk wanita tersebut yang tertanda “From Your Valentine”.

3. Kelanjutan festival Lupercalia

Sebelum penetapan tanggal 14 Februari sebagai hari kasih sayang, pada zaman Romawi ada tradisi festival Lupercalia sebagai bentuk perayaan kepada dewa dan dewi kesuburan yang terjadi di tanggal 13-15 Februari.

Namun, acara tersebut dipandang negatif oleh Paus Gelasius I karena tidak sesuai dengan kebijakan gereja dan kental dengan budaya paganisme dan free sex. Atas kebijaknnya, Paus mengubah tradisi Lupercalia dengan penghormatan kematian Valentine pada tanggal 14 Februari yang tercantum dalam kalender gereja.

4. Menghapus hari Valentine

Dengan berjalannya waktu, ternyata banyak yang mencurigai kisah Santo Valentine karena asal-usul kisahnya masih belum jelas.

Pada 1969 perayaan Valentine dihapus dari kalender gereja dengan untuk menghilangkan nama santa-santo yang asal-muasalnya belum jelas. Kisah mereka cukup dikenang sebagai legenda.

Tapi saat itu masih ada saja daerah-daerah tertentu yang merayakan hari Valentine, termasuk di Indonesia.

(Anita Rahim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Pastikan Keberlanjutan Pembangunan IKN guna Pemerataan Ekonomi yang Inklusif

Oleh: Mirza Ghulam Fanany*) Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya untuk memastikan keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai bagian dari...
- Advertisement -

Baca berita yang ini