Begini Perjuangan Muhammad Idris, Anak Petani Peraih Adhi Makayasa Akpol

Baca Juga

MINEWS.ID, SEMARANG – Seorang ustaz kampung yang anak petani berhak mendapat penghargaan Adhi Makayasa dari Akademi Kepolisian sebagai lulusan terbaik angkatan ke-50.

Lelaki kelahiran Solok Selatan 8 Juli 1996 itu bernama Muhammad Idris. Dia sebenarnya modal nekat mengikuti seleksi taruna Akademi Kepolisian karena sang ayah Dasrial sudah angkat tangan atas keinginan anaknya menjadi polisi.

“Ayah hanya seorang petani, nak. Ayah tidak punya uang, sama apa ayah mengakalinya. Coba dulu yah kata Idris. Yaudah cobalah nak, saat itu juga saya menangis dengan kegigihan dan keinginan Idris ini,” kata Dasrial mengenang percakapannya dengan Idris ketika hendak mendaftar Akpol seperti dilansir langgam.id.

Menurut Dasrial, sejak mengikuti proses seleksi di Sumatera Barat hingga ke Akpol di Semarang, Idris melakukannya sendiri.

Sejak sekolah menengah Idris sudah dikenal cerdas dan gemar membaca Al Quran. Di kampungnya, Idris dikenal sebagai seorang ustaz yang sering berceramah dari masjid ke masjid.

Kecerdasannya terbukti dari beasiswa yang selalu dia terima sejak sekolah dasar hingga Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN). Dia memang selalu menjadi juara umum di sekolah.

Idris juga menggunakan beasiswanya dengan cermat sehingga dia bisa menabung untuk biaya sekolahnya.

Saat prosesi Penutupan Pendidikan (Tupdik) Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan ke-50 di Auditorium Cenderawasih Akpol, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 5 Juli 2019, tampak Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol. Mohammad Iqbal melakukan salam komando dengan Muhammad Idris.

Salah satu mantan taruna penerima Adhi Makayasa adalah Jenderal Polisi Tito Karnavian yang menjabat Kapolri.

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini