Awal Mula Virus Corona Masih menjadi Teka Teki

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pandemi virus corona tak kunjung usai. Bahkan, setiap hari muncul kasus baru dengan angka yang semakin tinggi.  Pandemi ini awalnya dilaporkan pada akhir tahun 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Sebelumnya, di Wuhan muncul laporan kasus pneumonia sekitar Oktober hingga November 2019. Pada 31 Desember 2019 komisi kesehatan Kota Wuhan mengeluarkan peringatan bahwa terdapat kasus virus pneumonia.

Covid-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2, jenis virus corona. Virus ini merupakan virus corona beta, seperti MERS-CoV dan SARS-CoV. Dilansir dari laman Centers of Disease Control and Prevention, kelelawar merupakan sumber dari ketiga virus ini berasal.

Namun, asal-usul dari mana virus ini berasal masih menjadi teka teki. Ada yang mengatakan virus ini berasal dari pasar Hunanan, di Wuhan. Ada pula yang menyebutkan bahwa virus ini bocor dari laboratorium di Institut Virologi Wuhan (WIV) atau fasilitas lain yang berbasis di Wuhan.

“Sulit untuk mengatakan kapan dan di mana ini terjadi. Ini sedang diselidiki. Virus bisa ditemukan di air limbah. Tetapi belum ada yang bisa dinyatakan secara spesifik” kata Melita Vujnovic, perwakilan World Health Organization (WHO) untuk Rusia.

Francis Boyle, Profesor Hukum di Amerika Serikat mengklaim bahwa virus mungkin  telah bocor dari laboratorium WIV. Senator Tom Cotton, Anggota Intelejen Senat Amerika Serikat juga berpendapat bahwa telah terjadi kebocoran di laboratorium yang ada di Wuhan.

Menurut Cotton, saat ini semua bukti mengarah ke dua laboratorium yang ada di Wuhan. Cottton juga mempertanyakan, apakah virus tersebut merupakan hasil rekayasa atau tidak.

Berbeda dengan Boyle dan Cotton, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison meyakini bahwa virus corona bukan berasal dari kebocoran laboratorium, melainkan berasal dari pasar di Wuhan.

“Kemunculan virus dari pasar Wuhan tampaknya lebih mungkin” kata Scott Morrison.

Pasar menjadi tempat yang cepat dalam penyebaran virus corona. Terlebih, di pasar Wuhan menjual berbagai jenis hewan, bisa saja virus berpindah dari hewan ke manusia di sana. Namun, menurut para ahli  dari WIV kasus pertama SARS-CoV-2 tidak berasal dari pasar Wuhan.

“Agar virus dapat berpindah dari hewan ke manusia, inang hewan perlu melakukan kontak dengan manusia. Virus sering kali berpindah dari satu hewan ke hewan lainnya sebelum menginfeksi manusia,” kata Colin Carlson, Profesor Universitas Georgetown.

Sejumlah peneliti pun melakukan penelitian dengan mengambil beberapa sampel jaringan hewan  yang ada di pasar Wuhan. Namun, dari  berbagai sampel yang dikumpulkan tidak menunjukkan adanya virus Covid-19 di pasar Wuhan.

“Tidak ada satu pun sampel yang dinyatakan positif,” kata Carlson.

Sedangkan menurut Institut Kanker Nasional (INT), diperkirakan virus corona sudah menyebar di Milan, Italia sejak September 2019. Lombardia merupakan wilayah pertama yang dilaporkan muncul virus corona pertama kali.

“Kami menemukan kasus positif muncul beberapa bulan sebelum kasus pertama dilaporkan di China pada akhir Desember 2019. Kami menemukan kasus tersebut pada September hingga Desember 2019,” kata Giovanni Apolone, salah satu penulis studi di INT.

Selain Italia, diprediksi ada sejumlah tempat lain yang menjadi awal mula virus ini. Di Spayol, ditemukan jejak virus corona dalam sampel air limbah di Barcelona yang diambil pada Maret 2019. Sedangkan di Brazil, ditemukan pula jejak virus corona pada feses manusia di Santa Catalina pada November 2019.

 

Reporter: Diani Ratna Utami

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hadiri Pencoblosan Pilkada, Masyarakat Berperan Penting untuk Perubahan Positif Daerah

Jakarta — Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk berperan dalam menciptakan perubahan positif...
- Advertisement -

Baca berita yang ini