MATA INDONESIA, JAKARTA – Baju merah dan hitam, itulah yang pertama kali muncul di kepala pecinta sepak bola pada AC Milan . Tim yang memiliki julukan Rossoneri saat ini sedang berada di puncak klasemen Serie A 2020/2021.
AC Milan, yang berseragam merah dan hitam, sejauh ini belum terkalahkan di delapan pertandingan terakhir Serie A. AC Milan didirikan oleh Herbert Kiplin dan Alfred Edwards pada 16 Desember 1899.
Pada tahun 1908, AC Milan mengalami perpecahan karena perselisihan internal atas penandatanganan pemain asing sehingga muncul pembentukan tim Milan lain, yang sekarang dikenal F.C Internazionale Milano atau Inter Milan yang memiliki seragam garis biru dan hitam.
Karena adanya perpecahan tersebut, sampai saat ini AC Milan dan Inter Milan selalu menjadi rival di atas lapangan. Walaupun seragam dari kedua rival ini hanya dibedakan dengan warna garis merah dan biru, AC Milan yang memiliki seragam garis merah dan hitam memiliki filosofinya sendiri.
AC Milan dijuluki Rossoneri yang berasal dari Rosso memliki arti merah dan Neri memiliki arti hitam. Pemilihan warna merah dan hitam di seragam ini adalah ide dari Herbert Kiplin. Warna merah dari seragam ini melambangkan semangat yang berapi-api, sedangkan warna hitam memiliki arti ketangguhan agar lawan merasa takut atau ketakutan saat melawan AC Milan di atas lapangan.
Herbert Kiplin atau yang disebut sebagai il Papa atau il Lord berkata bahwa, “Kita akan menjadi sebuah tim iblis, warna kita adalah merah api dan warna hitam yang menandakan rasa takut yang akan menyerang lawan.”
AC Milan memiliki julukan selain Rossoneri. Julukan tersebut yaitu ‘Il Diavolo’ yang memiliki arti setan dan ‘Casciavit’ yang memiliki arti obeng. Sampai saat ini, baju hitam dan merah masih digunakan AC Milan dan menjadi identitas klub yang bermarkas di San Siro.
Reporter: Fachmi Juniyanto