5 Fakta tentang Pelayaran Bersejarah Christoper Columbus Tahun 1492

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Hari ini 3 Agustus, tepat 527 tahun yang lalu, dengan membawa panji Kerajaan Spanyol, Christopher Columbus, mengangkat jangkar dan membentangkan layar kapalnya, dari Pelabuhan Palos mengelilingi dunia.

Banyak lautan yang diarunginya, sampai ia dinobatkan sebagai penemu Benua Amerika. Columbus telah membuka era baru pada masanya, era para pelaut mencari daerah-daerah baru untuk dikuasasi.

Berikut fakta menarik mengenai Christoper Columbus yang perlu Anda ketahui:

1. Christoper Columbus Bukan Nama Aslinya

Hingga kini, banyak orang yang mengenal nama penjelajah itu dengan sebutan Christopher Columbus. Tapi tak ada yang tahu kalau nama aslinya adalah Cristoforo Colombo.

Nama itu berasal dari tempat dilahirkannya, yaitu Genoa, Italia. Seiring berjalannya waktu, bahasa-bahasa lain juga mengubah namanya jadi Cristobal Colon di Spanyol dan Kristoffer Kolumbus di Swedia.

2. Rencananya Berlayar Sempat Ditolak Tiga Negara

Selama hampir satu dekade, Columbus melobi raja-raja di Eropa untuk membiayai upayanya untuk menemukan rute perjalanan laut dari barat menuju Asia. Portugal, Inggris, dan Perancis tak ada yang bersedia mendukung perjalanannya karena menilai perjalanan Columbus akan memakan waktu dan biaya yang begitu mahal.

Kemudian, Kerajaan Spanyol bersedia membiayai penjelajahannya. Beruntung ia berhasil mencapai Amerika sebagai wilayah yang belum dipetakan, meski kebenaran soal dirinya sebagai sosok pertama yang menginjakkan kaki di Benua Amerika masih menjadi kontroversi.

3. Berlayar dengan Tiga Kapal yang Memiliki Nama Unik

Pada abad pertama, di berbagai negara di Eropa, kapal biasanya diberi nama yang terinspirasi dari orang suci (Santo/Santa) dalam Gereja Katolik. Namun, Columbus melawan arus. Ia memberikan nama cukup unik bagi kapal-kapalnya.

Kapal Columbus yang pertama bernama Pinta. Sementara itu, kapal lain yang bernama Santa Clara dijulukinya dengan Nina untuk menghormati pemilik sebelumnya, Jan Nino. Adapun kapalnya yang ketiga adalah Santa Maria, tapi menyebutnya dengan La Gallega yang terinspirasi dari provinsi pembuatnya, Galicia.

4. Berlayar dengan Modal Asumsi

Pada saat Columbus melakukan penjelajahan, rute dan perjalanan yang dia miliki hanya berdasarkan dugaan dan asumsi. Saat itu, ukuran pasti bumi tak diketahui secara pasti. Terdapat dua cara untuk mengukur garis lintang, dengan metode filsuf Yunani Poseidonius dan metode yang dikembangkan oleh orang-orang Arab abad pertengahan.

Namun, Columbus menggabungkan keduanya dan menganggap perhitungan itu sama. Padahal sebenarnya, perhitungan Arab lebih panjang daripada perhitungan Yunani. Columbus meyakinkan para pendukungnya bahwa kapal-kapal kayunya yang kecil dapat membuatnya dari Spanyol ke Jepang dalam 30 hari.

5. Cari Untung dan Kemahsyuran

Tantangan mulai dirasakan pedagang Eropa setelah Kekaisaran Konstantinopel jatuh ke tangan Kerajaan Ottoman Turki pada 1453. Mereka kehilangan akses untuk berdagang ke Asia.

Tantangan itu kemudian disikapi Portugis dengan melakukan penjelajahan via laut. Bartolomeus Diaz menemukan Tanjung Harapan di Afrika Selatan pada 1488. Namun, Columbus muda mempunyai ide berbeda. Dia mengusulkan agar penjelajahan dilakukan dari sisi barat lewat Samudra Atlantik, alih-alih menyusuri pesisir Afrika.

Dalam argumennya, Columbus mengatakan kalau lingkar bumi tidak sebesar yang dibayangkan orang saat itu. Jadi, perjalanan menggunakan kapal di atas kertas seharusnya adalah hal mudah. Satu tahun kemudian dia memulai perjalanannya. Columbus mempunyai tujuan yakni kekuasaan yang besar dan nama yang mashyur. Alasannya, karena untuk setiap daerah yang baru ditemukan, Columbus akan ditetapkan sebagai gubernurnya.

(Krisantus de Rosari Binsasi)

Berita Terbaru

Apresiasi Profesionalitas Aparat dan Partisipasi Masyarakat Sukseskan Pilkada Papua Damai

Jayapura – Kapolda Papua, Irjen Patrige R Renwarin menyampaikan jajarannya sedang dalam proses menunggu rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini