Update Gempa Banten, Sudah 5 Orang Tewas

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Jumlah korban tewas akibat gempa Banten yang terjadi Jumat 2 Agustus 2019 terus bertambah.

Data terbaru BNPB menyebut korban tewas akibat gempa berkekutan Magnitudo 6,9 tersebut kini menjadi lima orang. Namun, semuanya meninggal dunia bukan karena dampak gempa secara langsung, seperti tertimpa reruntuhan bangunan, melainkan karena sebab lain.

Korban meninggal berasal dari tiga kabupaten, yakni Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Sukabumi. Satu korban meninggal di Kabupaten Pandeglang bernama Sa’in (40 tahun) dari Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur, yang meninggal karena mengalami kepanikan di kebun saat gempa bumi terjadi.\

Lalu dua korban lainnya meninggal di Kabupaten Lebak bernama Rasinah (48) yang meninggal karena serangan jantung dan Salam (95) yang meninggal normal saat mengungsi ke tempat aman.

Selain itu, dua orang meninggal dunia di Kabupaten Sukabumi. Masing-masing, Ajay (58) meninggal karena terpeleset saat hendak mengungsi ke rumah kerabat, serta Ruyani (35) yang meninggal saat gempa terjadi.

Agus memastikan, saat ini aparat kewilayahan dan instansi terkait telah melaksanakan pemantauan ulang di daerah pedalaman. Selain itu, seluruh BPBD di kabupaten/kota terdampak telah mengimbau masyarakat agar tetap tenang, selalu waspada, serta mengikuti imbauan petugas BPBD, BNPB, dan BMKG.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini