Tekan Angka Stunting di Kulon Progo, Pemkab Galakkan Bantuan Beras Tepat Sasaran

Baca Juga

Mata Indonesia, Kulon Progo – Upaya Pemkab Kulon Progo untuk meminimalisasi stunting terus digalakkan. Program pembagian beras cadangan atau CPP tahun 2024 menjadi salah satu sasaran untuk upaya mengurangi kasus tersebut.

Program tahunan ini dirancang untuk membantu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mengurangi beban kebutuhan pokok, khususnya dalam aspek beras.

Setiap sasaran program atau warga akan menerima bantuan beras seberat 10 kilogram, dengan total 57.642 KPM di Kulon Progo yang akan mendapat manfaat. Dengan demikian, sekitar 576.420 kilogram beras cadangan pangan akan didistribusikan di wilayah tersebut.

Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengaku bahwa ada pekerjaan rumah yang harus diatasi di tahun ini. Di antaranya kemiskinan dan stunting.

“Dua aspek ini tentu berkaitan dengan pemenuhan gizi dan tambahan asupan nutrisi ke anak-anak termasuk ibu menyusui. Program-program ini sudah kami siapkan,” terang dia, Senin 5 Februari 2024.

Made juga menekankan pentingnya koordinasi dan komunikasi intensif serta efektif dalam penyaluran bantuan, guna menghindari miskomunikasi dan konflik kepentingan yang dapat menghambat kelancaran program ini.

Drajat Purbadi, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, menambahkan bahwa 57.642 KPM penerima bantuan tersebar di 12 Kapanewon di wilayah tersebut.

Penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap di beberapa Kapanewon selama enam hari, dengan rencana penyelesaian pada tanggal 5 Februari 2024.

Salah satu penerima bantuan, Tukiyah, menyatakan kegembiraannya atas bantuan beras tersebut, terutama mengingat harga beras di pasaran yang cukup tinggi.

“Alhamdulilah sudah dapat, kita juga orang enggak punya dan ini sangat membantu kami,” terang dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini