Tahu Gak? K-Pop Itu Dipengaruhi Musisi Indonesia, Elfa Secioria

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Buat kamu yang tergila-gila dengan girl band atau boy band Korea mana saja, pasti tidak menyangka bahwa mereka sebenarnya mengadopsi cara dan gaya seorang musisi Indonesia.

Orang itu adalah almarhum Elfa Secioria, raja dunia jazz and pop choir. Setidaknya begitulah yang diceritakan putra sulungnya, Hariza Ivan Camille, kepada Mata Milenial Indonesia.

Menurut lelaki 28 tahun itu ayahnya bersama Elfa Jazz and Pop Choir telah membuat kagum seorang industriawan musik Korea Selatan, Donald Kim yang menjabat Wakil Presiden Perusahaan J&A Music.

Kekaguman itu dimulai saat Elfa’s singer tampil di World Olympic Choir seri 2 di Busan, Korea Selatan. Pada seri pertama di Linz Austria Elfa’s singer juara umum.

Di Busan, Elfa menurunkan 20 personelnya termasuk grup inti seperti Agus Wisman, Yana Yulio dan Lita Zen.

Usai Elfa’s Singer tampil, Donald Kim tiba-tiba minta melakukan rapat tertutup dengan Elfa dan istri.

Hasilnya, Elfa dikontrak selama 10 tahun untuk konser setiap tahun di Korea Selatan sejak 2004.

Ternyata konser itu tidak hanya di satu tempat. Elfa dan kawan-kawan harus bernyanyi selama 10 hari di 10 kota setiap tahun.

Namun baru genap 6 tahun, kontrak Elfa diakhiri. Camile menceritakan akhirnya ayahnya mengetahui bahwa mereka dikontrak itu bukan sekadar untuk manggung.

Seluruh insan musik Korea Selatan itu rupanya sedang meneliti Elfa’s Singer yang bisa tampil baik di panggung tidak perlu lipsync.

Maka setelah 2010 mulailah girl band baru Korea dipengaruhi sekali gaya Elfa’s. Anotasi jazz pun mulai mewarnai KPop.

“Kita berani bilang girl band dan boy band Korea sekarang benchmarknya adalah Elfa, karena pada waktu itu orang Korea mengaku meneliti penampilannya,” ujar Camile.

Camille Secioria
Camille Secioria. (Foto: Iyan/minews.id)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini