MATA INDONESIA, JAKARTA – Politikus Arteria Dahlan akhirnya meminta maaf kepada masyarakat Sunda terkait ucapannya meminta Kejaksaan Agung mencopot Kajati yang menggunakan bahasa Sunda.
Arteria menjadi sorotan publik karena meminta Jaksa Agung ST Burhanudidin mencopot Kejati yang menggunakan bahasa Sunda ketika rapat.
Pernyataan tersebut memancing amarah masyarakat khususnya Jawa Bart. Gubernur Ridwan Kamil menyarankan politikus PDIP itu meminta maaf karena sudah menyakiti masyarakat Sunda.
Setelah sempat menolak minta maaf, Arteria akhirnya berubah pikiran. Permintaan maaf disampaikannya saat diterima Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP, Komarudin Watubun.
“Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda, atas pernyataan saya beberapa waktu lalu,” kata Arteria.
Sebagai kader PDIP, Arteria siap menerima sanksi atas perbuatannya tersebut.
“Saya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP partai. Sebagai kader partai saya siap menerima sanksi yang diberikan partai. Saya belajar dari persoalan ini, dan terima kasih atas seluruh kritik yang diberikan ke saya, pastinya akan menjadi masukan bagi saya untuk berbuat lebih baik lagi,” ujarnya.
Arteria, yang merupakan anggota Komisi III DPR RI, berjanji akan memperbaiki lagi cara komunikasinya agar lebih efektif.
“Saya sendiri akan lebih fokus di dalam memperjuangkan keadilan bagi masyarakat, khususnya di dalam memerangi mafia narkoba, mafia tanah, mafia tambang, mafia pupuk, mafia pelabuhan/bandara/laut, mafia pangan dan BBM, dan berbagai upaya penegakan hukum lainnya,” ucapnya.
“Saya akan lebih bekerja secara silent tetapi mencapai sasaran penegakan hukum. Sekali lagi terima kasih atas semua kritik dan masukan yang diberikan kepada saya,” ungkapnya.