Selain Menang Lawan Curacao, Indonesia Geser Tiga Negara Sekaligus

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANDUNG – Setelah mengalahkan tim dengan peringkat FIFA jauh di atasnya, Curacao dalam FIFA Matchday, Indonesia menggeser tiga negara sekaligus.

Ketiga negara itu adalah Afghanistan (1,023.04 poin), Yaman (1,023.52 poin) dan Maladewa (1.025 poin).

Ranking FIFA Indonesia bergerak dari posisi 156 ke 153. Mengapa bisa begitu?

Padahal, sebelum anak-anak asuhan Shin Tae-yong itu menang 3-2 dari Curacao, Indonesia ada di peringkat 155.

Ternyata jawabannya adalah karena Maladewa berhasil memenangkan dua laga berturut-turut yaitu saat melawan Brunei dan Laos juga di FIFA Matchday September 2022 ini.

Hal tersebut membuat peringkat Indonesia harus melorot ke posisi 156, namun kemenangan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) tersebut lah yang menyelamatkan ranking FIFA Indonesia.

Menang dari Curacao membuat Timnas Indonesia mendapat tambahan 7,41 poin sehingga angka keseluruhan adalah 1.026,4 poin.

Kemenangan itu membuat Timnas Indonesia mendapatkan 7,41 poin. Tambahan 7,41 poin membuat skuad Garuda memiliki perolehan angka 1,026.6 poin. Pencapaian itu membuat Timnas Indonesia naik dari urutuan ke 156 ke 153 dunia menggeser Afghanistan (1,023.04), Yaman (1,023.52) dan Maladewa (1.025 poin).

Jika kembali menang pada Selasa, Timnas Indonesia bakal naik ke urutan 152 menggeser Republik Dominika.

Kemenangan Indonesia atas Curacao kembali menunjukkan tim asuhan Shin Tae-yong itu sebagai pasukan tak kenal menyerah.

Sempat tertinggal di menit ke-8 hasil sepakan pemain Curacao, Rangelo Janga, Indonesia berhasil menyamakan kedudukan melalui kaki Marc Klok di menit ke-18.

Bukan hanya itu Skuat Garuda bahkan mampu mengungguli tim tamu di menit 22 dari gol yang dibuat Fachruddin Aryanto.

Sehingga akhirnya Dimas Drajad mengunci kemenangan Indonesia di menit ke-56.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini