MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diprediksi akan melanjutkan penguatan pada Selasa, 6 Oktober 2020. Kemarin, rupiah ditutup pada level Rp 14.800 per dolar AS atau menguat 0,43 persen.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri menilai penguatan rupiah dipengaruhi oleh sikap investor yang saat ini masih mengantisipasi kelanjutan Omnibus Law Cipta Kerja yang akan disahkan dan seperti apa dampaknya bagi sektor ketenagakerjaan.
“Untuk saat ini, investor merasa positif terhadap sentimen ini sehingga jadi katalis positif untuk rupiah,” ujarnya Senin, 5 Oktober 2020, melansir kontan.co.id.
Selain itu, laju mata uang garuda juga dibayangi oleh kabar soal kondisi Presiden AS Donald Trump. Kabar ini telah membuat ketidakpastian di pasar meninggi. Para investor pun menjual dolar AS seiring arah ekonomi dan politik AS yang tidak menentu dan memburuk. Sentimen inilah yang masih akan menggerakkan perdagangan rupiah pada hari ini.
Ia pun memprediksi laju rupiah hari ini akan menguat di kisaran Rp 14.745 per dolar AS hingga Rp 14.840 per dolar AS.