Mata Indonesia, Yogyakarta – DPD Partai Golkar menolak tegas usulan untuk mengadakan Musyawarah Luar Biasa (Munaslub). Gandung Pardiman, Ketua DPD Partai Golkar DIY, menegaskan bahwa seluruh DPD Partai Golkar di Indonesia patuh pada Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Selain itu, DPD Partai Golkar di seluruh Indonesia tetap konsisten mengikuti keputusan Musyawarah Nasional dan Rapat Kerja Nasional Partai Golkar tahun 2023. Dalam hal pencalonan presiden dan arah kebijakan koalisi pada pemilu presiden, semua wewenang diserahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum, Airlangga Hartarto.
“Pemilu ini kan tinggal beberapa bulan, fokus haruslah pada upaya memenangkan pemilu 2024. Usulan Munaslub jelas tidak masuk akal dan tidak memberikan manfaat bagi partai,” ungkap Gandung dihubungi Rabu 2 Agustus 2023.
Gandung menekankan bahwa semua DPD Partai Golkar di Indonesia tetap setia pada kepemimpinan Airlangga Hartarto.
Mesin partai di daerah sedang berupaya keras menggalang dukungan rakyat untuk memenangkan pemilu 2024 dan tidak seharusnya diganggu dengan isu-isu tidak produktif yang hanya merugikan Partai Golkar.
“Pak Airlangga saat ini bekerja keras untuk bangsa dan negara dalam kapasitasnya sebagai Menko Perekonomian, yang tentunya akan berdampak positif pada citra dan reputasi Partai Golkar. Oleh karena itu, kami menolak usulan Munaslub dan tetap mendukung kepemimpinan Pak Airlangga serta mendukung keputusan apapun yang diambilnya terkait arah koalisi pemilu presiden 2024 sesuai hasil rakernas 2023,” ujar dia.
Gandung Pardiman, yang pernah menjadi koordinator ketua-ketua DPD Partai Golkar di Indonesia, menyatakan bahwa Airlangga Hartarto tidak pernah melakukan pencitraan di media.
Sebagai Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto giat menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Pak Airlangga berkomitmen untuk bekerja keras demi kemajuan bangsa dan negara, dengan fokus membangun perekonomian Indonesia yang lebih baik. Kami yakin rakyat memiliki kecerdasan dalam memilih pemimpin. Mereka mampu membedakan antara pemimpin yang hanya berpura-pura dan pemimpin yang benar-benar bekerja untuk kesejahteraan rakyat,” ujar Gandung.