Ratusan Ayam di Aceh Barat Mati Mendadak, Terserang Virus Aneh

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Warga di Desa Alue Raya, dan Desa Cot Lampise, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat dibuat bingung karena ratusan ayam perliharaan mereka mati secara mendadak. Kematian disebut akibat terserang virus Newcastle Disease (ND).

“Fenomena ini membuat bingung peternak ayam, padahal sehari sebelumnya ayam baik-baik saja,” kata Syairah, warga Desa Alue Raya, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, Sabtu 8 Agustus 2020.

Ia menjelaskan, ayam yang mati kondisi tubuh membiru dan bagian mulut yang mengeluarkan lendir.

Seorang peternak ayam kampung di Desa Alue Raya, Nurahma (29) mengatakan puluhan ayam miliknya mati mendadak sejak sepekan terakhir usai bencana banjir yang menggenangi kawasan itu surut.

Melihat kondisi demikian, Nurahma dan juga peternak ayam lain di sana terpaksa menjual semua ayam yang masih hidup kepada agen dengan harga murah. “Kalau kerugian sekitar 60 persen lah, karena biasanya ayam kampung dibeli seratusan lebih tapi ini kita jual Rp 50 ribu,” ujarnya.

Selain peternak di Desa Alue Raya, kondisi ini juga dialami sejumlah peternak di Desa Cot Lampise.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Aceh Barat, Danil Adrial, menuturkan dari hasil penelusuran pada awal Juli 2020 di Desa Alue Raya, kematian ayam mendadak itu disebabkan terserang virus Newcastle Disease atau wabah ND.

“Kami langsung turun untuk mengecek dan hasilnya ayam-ayam tersebut terserang penyakit Newcastle Disease,” kata Danil Adrial, Minggu 9 Agustus 2020.

Pada awal Juli itu, kata dia, paramedis hewan belum menemukan kasus penyebaran virus unggas tersebut di Desa Cot Lampise.  Danil menjelaskan virus ND tersebut tergolong aman bagi manusia karena hanya tertular dari hewan ke hewan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini