Prabowo-Gibran Ketinggalan!, Pemkab Gunungkidul Sudah Lebih Dulu Terapkan Makan Gratis Ini

Baca Juga

Mata Indonesia, Gunung Kidul – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah mengalokasikan dana sebesar Rp2,3 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk menyediakan bantuan sosial (bansos) berupa paket makanan gratis. Program ini ditujukan untuk membantu anak terlantar, disabilitas terlantar, dan lansia terlantar.

Menurut Nurudin Araniri, Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Gunungkidul, program ini berlangsung dari tanggal 5 Februari hingga 5 Maret 2024

“Kami sudah menyasar 2.506 penerima manfaat di 18 kecamatan/kapanewon,” terang dia, Senin, 26 Februari 2024.

Bantuan sosial ini berupa paket makanan siap saji yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur, buah, dan air mineral. Setiap penerima manfaat menerima bantuan dua kali sehari dengan nilai Rp30.000 untuk makan pagi dan makan siang.

Tetapi tak dipungkiri, dalam berjalannya waktu, penerima manfaat berkurang seiring pendataan dan program ini dilakukan.

“Namun, jumlah penerima manfaat mengalami pengurangan sebanyak 726 orang,” terang dia.

Proses pengantaran dilakukan setiap hari oleh kurir yang mengirimkan paket makanan langsung ke rumah-rumah penerima manfaat, dengan sistem pengantaran yang telah disusun di masing-masing kapanewon.

Terpisah, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menekankan pentingnya memperhatikan kondisi kesehatan, kebersihan, dan gizi dalam pemberian bantuan makanan.

“Cuma kami ingatkan agar makanan yang disalurkan tetap segar, dimasak secara langsung, dan mengandung gizi yang mencukupi,” ujar dia.

Salah satu wilayah yang jadi sasaran penerima manfaat makanan gratis di Desa Petir contohnya, penerima manfaat berjumla 107 orang.

Lurah Petir, Sarju menyebutkan sasaran penerima manfaat program bantuan sosial makanan ini terdiri dari lansia, disabilitas, dan anak terlantar.

Di tingkat kapanewon, Rongkop, terdapat lima kurir yang bertugas mengantar paket makanan setiap harinya. Makanan untuk wilayah Rongkop dimasak secara bergantian oleh kader posyandu dan PKK, dengan memanfaatkan dapur kalurahan dan menyimpan bahan makanan secara tertib.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini