MATA INDONESIA, JAKARTA – Untuk menekan kasus penyakit tidak menular yang semakin meningkat belakangan ini, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengajak masyarakat mengontrol konsumsi gula, garam dan lemak.
Menurut Maxi, dalam lima tahun belakangan berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) telah terjadi peningkatan prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia.
“Konsumsi gula, garam dan lemak berlebih, baik dalam makanan atau minuman berisiko tinggi menyebabkan masalah kesehatan seperti gula darah tinggi, obesitas, dan diabetes melitus,” ujar Maxi, Selasa 27 September 2022.
Menurut data 2013, prevalensi diabetes sebesar 1,5 per mil meningkat pada 2018 menjadi 2 per mil.
Sedangkan, gagal ginjal dari 2 per mil menjadi 3,8 per mil dan stroke dari 7 per mil menjadi 10,9 per mil.
Kondisi itu, menurut Maxi, akan meningkatkan beban pembiayaan kesehatan Indonesia.
Apalagi, saat ini lima penyebab kematian terbanyak di Indonesia akibat penyakit tidak menular.