Pemerintah Inggris Sanksi Abramovich, Chelsea Gigit Jari

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi berupa pembekuan aset pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Alhasil, The Blues harus gigit jari karena terkena beberapa larangan.

Pemerintah Inggris akhirnya benar-benar memberikan sanksi pada Abramovich. Hal ini terkait kedekatannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang menjadi sorotan karena invasinya ke Ukraina.

Abramovich adalah salah satu dari oligarki Rusia. Membekukan asetnya adalah tindakan tegas dari pemerintah Inggris untuk Rusia atas invasi militernya ke Ukraina.

“Dukungan kami untuk Ukraina tidak akan goyah. Kami tidak akan berhenti dalam misi ini untuk meningkatkan tekanan pada rezim Putin dan menghentikan dana untuk mesin perang brutalnya,” ujar Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, dikutip dari Sky Sports, Jumat 11 Maret 2022.

Dengan pembukaan ini, maka Abramovich tak bisa menjual Chelsea. Padahal, sejak pekan lalu taipan Rusia itu sudah melepas klub London Barat ini dan kabarnya sudah ada konsorsium yang berminat.

Dampak lain bagi Chelsea adalah, mereka tidak boleh mendatangkan pemain baru, memberikan kontrak baru, toko merchandise ditutup, tidak boleh menjual tiket lagi kecuali pemegang tiket terusan, dan musim depan tidak boleh ada fans lawan hadir di stadion.

Sanksi ini berlaku dalam jangka pendek. Bisa saja pemerintah Inggris merevisi sanksi tersebut. Yang jelas, Chelsea masih boleh bertanding hingga akhir musim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini