Minimalkan Kecelakaan, Nih Ada Kapsul Penyelamat Pesawat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kecelakaan pesawat yang terjadi di berbagai belahan dunia selalu menimbulkan duka yang mendalam, terlebih mengingat korban yang ditemukan umumnya mustahil dalam keadaan selamat.

Saat ini, Indonesia sedang dirundung duka atas kecelakaan pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021. Sebelumnya, kecelakaan pesawat pernah terjadi selama beberapa tahun ke belakang, seperti kecelakaan pesawat Lion Air pada 2018 dan pesawat Air Asia pada 2013.

Kecelakaan pesawat yang sering kali menewaskan seluruh penumpang dan kru pesawat ini menjadi kekhawatiran serius terhadap masalah keselamatan.

Seorang ilmuwan asal Ukraina, Vladimir Tatarenko, diketahui telah menemukan sebuah sistem penyelamatan saat terjadi kecelakaan pesawat.

Vladimir merupakan seorang insinyur penerbangan yang mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk menemukan kapsul penyelamat jiwa yang dapat membantu ribuan orang untuk bertahan hidup dalam kecelakaan pesawat.

Kapsul penyelamatnya menunjukkan desain pesawat dengan kabin yang dapat dilepas dalam situasi darurat. Saat terjadi kecelakaan, entah ketika lepas landas, mendarat, atau selama penerbangan, kabin akan terlepas dari pesawat dan mendarat dengan aman di tanah atau air.

Menurut Vladimir, banyak insinyur pesawat di seluruh dunia berusaha membuat pesawat lebih aman dan tidak dapat berbuat apa-apa terhadap faktor manusia. Padahal, 80 persen kesalahan yang terjadi pada bencana udara merupakan kesalahan manusia.

Setelah penelitian selama lima dekade, Vlademir telah mematenkan penemuan sistem kapsul pelariannya itu yang dirancang untuk menyelamatkan awak dan penumpang pesawat dalam keadaan darurat. Dia menggunakan teknologi dengan bahan baku Kevlar dan komposit karbon yang digunakan pada desain untuk badan pesawat, sayap, flap, spoiler, aileron, dan ekor.

Teknologi yang digunakan Vladimir memungkinkan untuk sebagian mengkompensasi berat sistem parasut. Selain itu, sistem kapsulnya memiliki tabung karet yang tidak hanya akan melindungi pendaratan, namun juga menjaga kabin tetap mengapung jika pesawat mendarat di atas air. Parasut dipasang di atap kabin yang langsung terbuka saat kabin terlepas dari pesawat.

Desain kapsul pelarian ini mencakup ruang penyimpanan yang menampung bagasi penumpang di bawah kabin sehingga tidak akan ada bagasi yang hilang selama penerbangan jika harus dilepas.

Vladimir membuat kuesioner untuk mengumpulkan pendapat atas penemuannya itu. Sebagian mendukung desain mutakhirnya ini, sementara yang lain skeptis dan merasa tidak praktis. Beberapa pendapat juga mengaitkan penemuannya dengan potensi dampak pada sisa pesawat, di mana kemungkinan kabin yang terpisah menabrak pegunungan atau bangunan.

Ada juga yang berpendapat mengenai konsep keseluruhan Vladimir secara dramatis melemahkan badan pesawat karena saat ini pesawat telah memiliki sambungan dan perlengkapan untuk menghubungkan badan pesawat bersama-sama.

Namun, dari hasil kuesioner yang dibuat Vladimir, sebanyak 95 persen orang akan bersedia membeli tiket yang lebih mahal untuk menggunakan sistem keamanan seperti yang dia ciptakan.

Sistem kapsul pelarian ini bukanlah desain pertama yang dibuat oleh insinyur Ukraina itu. Sebelumnya, Vladimir telah menerima hak paten atas penemuan sistem kapsul pelarian versi awal di mana kapsul tersebut akan dilepaskan dalam beberapa detik setelah situasi darurat melalui pintu belakang di ujung ekor pesawat. Setelah kapsul terlepas, dua mesin mesiu akan mengambil kendali untuk memperlambat kecepatan dan kemudian mengeluarkan sebuah parasut. Namun, menurut Vladimir, kapsul tidak bisa menyelamatkan nyawa jika pesawat meledak di dalam atau diserang roket.

Reporter: Safira Ginanisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hilirisasi Buka Lapangan Pekerjaan dan Arah Ekonomi

Oleh: Winna Nartya *) Dalam perdebatan publik, hilirisasi kerap direduksi menjadi larangan ekspor bahan mentahatau pembangunan smelter. Padahal, substansi kebijakan ini jauh melampaui industri berat. Staf Khusus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Sona Maesana, menekankan bahwa hilirisasiadalah soal penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan, kemandirian ekonomi, danpembukaan lapangan kerja, serta penentuan arah masa depan bangsa. Ia melihat, daripengalamannya di dunia usaha dan kini di ranah kebijakan, bahwa hilirisasi hanya akanbertahan bila ekosistem investasinya sehat dan ada keberpihakan pada pelaku lokal. Karenaitu, ia menilai sekadar mendirikan pabrik tidak cukup; pertanyaan kuncinya adalah siapa yang menikmati nilai tambahnya dan bagaimana rantai pasoknya melibatkan anak bangsa secaraaktif. Dalam pandangannya, hilirisasi mesti membuka pekerjaan lokal, mengikutsertakan UKM, dan menaikkan kelas pengusaha Indonesia melalui kemitraan yang nyata. Di ranah kebijakan, Sona Maesana menjelaskan pemerintah mendorong integrasi antarapelaku lokal dan asing, memberi insentif bagi investor yang membina industri lokal, sertamenata regulasi yang transparan agar tumpang tindih perizinan berkurang. Ia juga menilaikecepatan dan kepastian perizinan lebih penting daripada angka komitmen investasi di ataskertas, karena tanpa eksekusi yang jelas, angka hanyalah janji. Sebagai jembatan antarabahasa investor dan bahasa pemerintah, ia mendorong cara pandang baru: bukan sekadar“menjual proyek”, melainkan menumbuhkan kepercayaan jangka panjang. Ia pun mengingatkan bahwa hilirisasi tidak berhenti pada mineral dan logam; sektor digital, pertanian, farmasi, hingga ekonomi kreatif perlu masuk orbit hilirisasi melalui keterhubunganstartup kesehatan dengan BUMN farmasi, petani dengan pembeli industri lewat platform lokal, serta skema yang mengkomersialisasikan inovasi kampus.  Di tingkat kelembagaan, peta jalan hilirisasi diperkuat oleh kolaborasi antarpemerintah, industri, dan kampus. Himpunan Kawasan Industri (HKI) menandatangani nota kesepahamandengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, yang disaksikan Presiden Prabowo Subianto. Ketua Umum HKI, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan perwujudan AstaCita untuk mendorong kemandirian ekonomi, memperkuat keberlanjutan, dan mempercepatinovasi teknologi sebagai pilar pertumbuhan. Ia menegaskan peran HKI sebagai penghubungsektor industri, pendidikan, dan pemerintah untuk melahirkan daya saing berbasispengetahuan dan inovasi. Ruang lingkupnya meliputi penyelarasan kurikulum dengankebutuhan industri, kolaborasi riset untuk mempercepat hilirisasi dan menarik investasi, sertapeningkatan daya saing melalui pembentukan SDM industri yang unggul. Contoh konkret hilirisasi yang langsung menyentuh pasar tenaga kerja tampak di Aceh. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, menyerukan penghentianekspor karet mentah karena pabrik pengolahan di Aceh Barat, yaitu PT Potensi Bumi Sakti, siap beroperasi menampung seluruh produksi lokal. Ia menilai pengolahan di dalam daerahpenting untuk mendorong hilirisasi, membuka lapangan kerja, dan menaikkan kesejahteraan. Pabrik yang berdiri di lahan 25 hektare itu memiliki kemampuan mengolah 2.500 ton karetkering per bulan, dan pemerintah daerah menilai stabilitas serta keamanan investasi harusdijaga agar manfaatnya langsung dirasakan rakyat Aceh. Di klaster pangan–petrokimia, hilirisasi juga dikuatkan melalui kemitraan strategis. DirekturUtama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa perusahaanmemperluas kerja sama dengan Petronas Chemicals Group Berhad untuk memperkuatketahanan pangan regional sekaligus mendorong hilirisasi pupuk dan petrokimia di Indonesia. Kolaborasi ini mencakup penjajakan sinergi pasokan urea dan amonia, transfer pengetahuan teknis dan operasional, serta penguatan tata kelola Kesehatan, Keselamatan, danLingkungan (Health, Safety, and Environment/HSE).  Jika ditautkan, tiga simpul di atas, yakni kebijakan investasi yang berpihak pada pelaku lokal, penguatan link–match kampus–industri, dan proyek pengolahan komoditas serta petrokimia, menggambarkan logika hilirisasi yang lengkap. Lapangan kerja tidak hanya muncul di pabrikutama, melainkan juga pada efek pengganda: logistik bahan baku, jasa pemeliharaan mesin, kemasan, transportasi, layanan digital rantai pasok, hingga jasa keuangan dan asuransi. Dengan kurikulum yang diselaraskan, talenta lokal tidak sekadar menjadi tenaga operasional, melainkan juga teknisi, analis proses, dan manajer rantai pasok....
- Advertisement -

Baca berita yang ini