Mata Indonesia – Pelatih Bologna, Thiago Motta tetap merasa puas dengan performa luar biasa timnya meski menderita kekalahan pahit dari Inter Milan pada laga pekan ke-28 Serie A 2023/24.
Bertandang ke markas Bologna di Stadion Renato Dall’Ara pada Minggu (10/3/24) dinihari WIB, Nerazzurri harus bersusah payah meraih kemenangan dengan skor 1-0.
Yann Bisseck menjelma sebagai pahlawan kemenangan Inter berkat gol semata wayangnya melalui sundulan di menit ke-37, setelah mendapat umpan silang dari Bastoni.
Namun seusai laga, pealtih Bologna, Thiago Motta tetap bangga dengan performa timnya.
Dia merasa tim besutannya tampil lebih mendominasi melawan sang pemuncak klasemen tersebut, dan menunjukkan kalau mereka mampu bertarung habis-habisan dengan tim mana pun.
Meski terus melakukan pressing dan menyerang di sepanjang babak kedua, Rossoblu gagal menyamakan kedudukan.
“Kami memainkan pertandingan hebat melawan tim yang sedang dalam performa luar biasa, jadi untuk bersaing melawan mereka kami harus benar-benar fokus di setiap area,” ujar Thiago Motta kepada DAZN, seperti dilansir Football-Italia.
“Saat kami menguasai bola, kami bermain bagus, menunjukkan keberanian besar, tidak membiarkan Inter melakukan transisi berbahaya,”
“Kami kebobolan gol yang seharusnya bisa dihindari, sebuah gol yang tidak bisa kami biarkan di Serie A secara umum, apalagi melawan tim kuat seperti Inter,”
“Saya harus mengucapkan selamat kepada Inter, karena mereka memainkan pertandingan yang ingin mereka mainkan, pertandingan yang harus mereka mainkan untuk menang, dan pantas mendapatkan semua yang mereka dapatkan saat ini,”
Bologna mendominasi babak kedua, tidak membiarkan Inter melakukan satu pun tembakan ke gawang setelah turun minum, namun mereka gagal menemukan cara untuk melewati Yann Sommer.
“Inter tim hebat, mereka membuktikannya di setiap pertandingan. Mereka tahu cara bertahan dalam, jika kami memaksakan bola ke dalam kotak penalti maka kami mengambil risiko terkena serangan balik. Mereka sangat kuat secara fisik, sehingga dapat maju dan mundur dengan cepat,”
“Wajar jika babak pertama berjalan lebih seimbang, namun jika tertinggal dari tim seperti Inter, Anda berisiko menyerang dan kemudian kebobolan melalui serangan balik dengan perubahan tempo. Itu bisa mematikan permainan, tapi kami tetap mempertahankannya hingga akhir, namun sayangnya gagal menyamakan kedudukan,”
Rossoblu menjadi tim yang paling banyak menimbulkan masalah bagi Inter musim ini, menahan imbang Nerazzurri di San Siro dan menyingkirkan mereka di ajang Coppa Italia melalui perpanjangan waktu.
Apakah itu semua mewakili seberapa besar Bologna membangun mentalitas kemenangan di bawah asuhan Thiago Motta?
“Saya tetap membumi, saya mencoba mengingat kenyataan. Namun, setelah pertandingan saya melihat bahwa kami telah membuktikan mampu bersaing dengan tim seperti Inter. Hal ini memberi kami kepercayaan diri untuk terus bekerja ke arah yang sama,”
“Saya tidak tahu apakah itu mentalitas pemenang atau apa, tapi saya rasa kami bisa bertarung melawan siapa pun. Bologna mampu berhadapan langsung dengan tim yang pantas berada di puncak klasemen.”