MATA INDONESIA, MOSKOW – Mantan pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev meninggal dunia di usia 91 tahun. Dia dikenal sebagai sosok yang mengakhiri Perang Dingin.
Gorbachev, yang mengambil alih kekuasaan pada tahun 1985, membuka Uni Soviet saat itu kepada dunia dan memperkenalkan serangkaian reformasi di dalam negeri.
Tetapi dia tidak dapat mencegah runtuhnya Uni Soviet secara perlahan, hingga akhirnya Rusia modern muncul. Beberapa tokoh dunia turut berbelasungkawa atas meninggalnya Gorbachev.
“Mikhail Gorbachev adalah negarawan yang unik. Dunia telah kehilangan pemimpin global yang menjulang tinggi, multilateralis yang berkomitmen, dan pendukung perdamaian yang tak kenal lelah,” kata Sekjen PBB, Antonio Guterres, dikutip dari BBC, Rabu 31 Agustus 2022.
Rumah sakit tempat Gorbachev meninggal mengatakan, dia menderita penyakit yang lama dan serius. Dalam beberapa tahun terakhir kesehatannya terus menurun dan keluar-masuk rumah sakit.
Pada Juni lalu, Gorbachev dikabarkan dilarikan ke rumah sakit karena penyakit ginjal. Tapi, belum diketahui penyebab kematiannya.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyatakan belasungkawa terdalamnya untuk Gorbachev.
Gorbachev menjadi sekretaris jenderal Partai Komunis Soviet, dan pemimpin de facto negara itu, pada usia 54 tahun. Pada saat itu, ia adalah anggota termuda dari dewan penguasa yang dikenal sebagai Politbiro, dan dipandang sebagai angin segar setelah beberapa pemimpin yang menua.
Pendahulunya, Konstantin Chernenko, meninggal pada usia 73 tahun setelah lebih dari satu tahun menjabat. Kebijakan glasnostnya, atau keterbukaan, memungkinkan orang untuk mengkritik pemerintah dengan cara yang sebelumnya tidak terpikirkan.
Secara internasional, Gorbachev mencapai kesepakatan pengendalian senjata dengan AS dan menolak untuk campur tangan ketika negara-negara Eropa timur bangkit melawan penguasa Komunis mereka.