Ridwan Kamil Koreksi Berita HIV/AIDS di Bandung

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengoreksi pemberitaan soal kasus HIV/AIDS di Bandung. Menurut dia, berita yang muncul kurang tepat.

Kota Bandung menjadi sorotan soal kasus HIV/AIDS. Menurut data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, jumlah kasus HIV/ADIS mencapai 12.358 pada 2021.

Kemudian, beredar pula kabar yang menyebutkan ada 414 mahasiswa di Bandung terinfeksi HIV/AIDS. Ridwan Kamil meluruskan pemberitaan tersebut. Dia mengatakan, 414 mahasiswa Bandung yang terinfeksi HIV/AIDS merupakan akumulasi selama 30 tahun.

“KOREKSI BERITA: 414 Kasus HIV di kalangan mahasiswa Kota Bandung itu adalah AKUMULASI data selama 30 tahun: 1991-2021. Bukan data dalam 1 tahun,” tulis Ridwan Kamil di Instagram.

Ridwan Kamil menambahkan, Pemprov Jawa Barat saat ini fokus pada kegiatan penanggulangan HIV/AIDS di Provinsi Jawa Barat, yakni:

  1. Melakukan skrining dini Tes HIV pada Populasi Kunci, Ibu Hamil Pasien TB, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di layanan maupun secara mobile
  2. Melakukan perluasan layanan Konseling tes HIV, Layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan.
  3. Melakukan peningkatan kapasitas petugas Puskesmas dalam pengembangan layanan Test and Treat
  4. Melakukan evaluasi triple eliminasi dengan sasaran Ibu Hamil yang di tes HIV, Sifilis dan hepatitis untuk eliminasi pada bayi lahir dari Ibu positif HIV, Sifilis dan Hepatitis
  5. Melakukan pemantauan Desentralisasi Obat ARV di 27 kab/Kota
  6. Melakukan pemeriksaan Viraload bagi ODHA untuk melihat evaluasi penggunaan ARV pada ODHA
  7. Melakukan pertemuan terkait kolaborasi TB HIV
    8.Melakukan kegiatan Pemetaan Populasi Kunci untuk melidapatkan gambaran Estimasi Populasi Kunci.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini