Kisah Richard Eckersley: Dulu Latihan Bareng Ronaldo, Sekarang Jualan Susu

Baca Juga

MATA INDONESIA, MANCHESTER – Nasib orang tidak pernah ada yang tahu, termasuk Richard Eckersley. Dulu latihan bareng Cristiano Ronaldo, kini dia jualan susu.

Eckersley dulu disebut sebagai salah satu calon pemain bintang di masa depan yang bermain di akademi Manchester United. Bahkan, dia sempat berlatih bersama Ronaldo.

Tapi, nasib berkata lain. Ronaldo hingga kini masih menjadi salah satu pemain terbaik dunia bersama Lionel Messi dan main di level tertinggi. Sedangkan Eckersley pensiun dini di usia 26 tahun dan kini jualan susu.

Eckersley melakoni debutnya di MU di 2009. Tapi, dia tidak kunjung mendapat kepercayaan naik ke tim utama hingga akhirnya pindah ke Burnley di 2009. Di sana dia juga lebih banyak dipinjamkan hingga akhirnya hengkang ke Liga Amerika Serikat di 2014 dan menutup kariernya di Oldham Athletic.

“Oldham tidak punya uang atau harapan, saya kembali dari pernikahan, kami memiliki bayi yang baru lahir dan saya memberi tahu istri saya bahwa saya ingin berhenti dari sepak bola. Sungguh melegakan, saya punya cukup uang untuk bertahan enam bulan atau satu tahun,” katanya, dikutip dari Marca, Selasa 28 September 2021.

Eckersley mengetahui Ronaldo kembali ke MU. Dia jadi teringat masa lalu ketika dirinya pernah latihan bareng pemain 36 tahun itu bersama Setan Merah. Di saat Ronaldo masih main di level tinggi, Eckersley kini hanya menjadi seorang penjual susu.

“Saya memikirkan tentang Cristiano Ronaldo yang kembali ke United, terakhir kali dia di sana, saya ada di sana, saya berlatih dengannya. Sekarang saya hanya seorang penjual susu dan saya menjual susu gandum,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Bangun Ekosistem Kerja Baru untuk Cegah PHK Jangka Panjang

Oleh: Fikri Permana )* Pemerintah Indonesia terus menunjukkan keseriusannya dalam membangun ketahanansektor ketenagakerjaan secara jangka panjang. Salah satu langkah strategis yang menandai hal ini adalah pembentukan Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK), yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Langkah inidiambil sebagai bentuk antisipasi terhadap dinamika global dan disrupsi teknologi yang berpotensi menimbulkan gelombang pemutusan hubungan kerja di berbagai sektorindustri. Arahan Presiden ini menegaskan bahwa negara tidak boleh tinggal diam saat pekerjamenghadapi ketidakpastian. Satgas PHK dirancang untuk menjadi motor utama dalammerespons situasi ketenagakerjaan dengan cepat, mencegah PHK massal, sertamenjaga stabilitas pasar tenaga kerja. Tidak hanya itu, satgas ini juga bertugasmemastikan hak-hak pekerja tetap terlindungi dengan pendekatan berbasis inklusi dan gotong royong antara pemerintah, serikat pekerja, pelaku industri, dan akademisi. Keberadaan satgas mencerminkan pandangan bahwa stabilitas ekonomi nasionalsangat bergantung pada keberlanjutan hubungan industrial yang harmonis. Sebagai bagian dari upaya tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan memiliki peranpenting dalam mendukung operasional Satgas PHK. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan bahwa kementeriannya telah menyusun Matriks Risiko Sektor Industri, yang digunakan sebagai dasar untuk mengidentifikasi sektor-sektor yang rentanterhadap PHK. Matriks ini memungkinkan pemerintah merancang kebijakan berbasisdata yang lebih akurat, efisien, dan adaptif terhadap perkembangan lapangan....
- Advertisement -

Baca berita yang ini