Kementerian Agama (Kemenag) Kota Jogja akan menyelenggarakan seleksi untuk imam dan khatib Salat Idul Adha. Seleksi ini melibatkan penyuluh agama Islam sebagai bagian dari upaya mencegah tausiyah yang berpotensi menimbulkan keresahan, mengingat tahun ini adalah tahun politik, terutama dengan adanya Pilkada di Kota Jogja.
Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Jogja, Saeful Anwar, mengungkapkan bahwa pihaknya melakukan pendataan terhadap imam dan khatib yang akan bertugas. Ia mengimbau panitia Iduladha untuk menyeleksi imam dan khatib dengan cermat.
“Kami mengimbau seluruh panitia di Kota Jogja melalui penyuluh-penyuluh kami agar memastikan imam dan khatib yang dipilih mampu menjalankan tugasnya dengan baik,” ujar Saeful, Kamis 13 Juni 2024.
Selain mengawasi, penyuluh agama Islam di wilayah juga disiapkan sebagai alternatif imam dan khatib jika panitia Idul Adha belum menemukan yang sesuai. Ini merupakan langkah antisipasi agar pelaksanaan Salat Idul Adha berjalan lancar.
Saeful berharap para khatib dapat menyampaikan tausiyah yang mendekatkan umat kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menyebarkan pesan damai dan membangun nilai-nilai toleransi di masyarakat.
“Termasuk membangun sinergi antara masyarakat dan pemerintah untuk menciptakan suasana kondusif di Kota Jogja,” tambahnya.
Terpisah, Ketua PHBI Masjid Diponegoro Balai Kota Jogja, Muchtasor, menyatakan bahwa Salat Idul Adha akan digelar di Halaman Balai Kota Jogja pada 17 Juni mendatang dengan kapasitas jamaah mencapai 2.500 orang.
Ia bekerja sama dengan beberapa pihak, seperti Dishub untuk pengaturan lalu lintas dan PDAM untuk penyediaan air wudhu.
Salat akan dimulai tepat pukul 07.00 WIB dengan khatib Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, dan imam Ustadz Umar Izul Haq.