MATA INDONESIA, JAKARTA – Ulah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab dan para pengikutnya membuat Jimly Asshiddiqie ikut berang. Lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Ia membandingkan antara pemimpin dengan gerakan perlawanan.
Jimly menilai Rizieq dan pengikutnya sebagai kelompok yang tidak peduli dengan aturan negara dan membuat banyak orang marah karena melakukan gerakan perlawanan kepada negara dengan mengumbar kata-kata keras dan kasar.
Kata Jimly, aparat hukum pun berada dalam posisi dilematis. Giliran mereka bertindak tegas malah kelompok tersebut akan merasa diperlakukan secara tidak adil.
“Bahkan aparat dapat saja dinilai jadi alat politik. Maka stop dulu saling benci dan tunda dulu persaingan,” katanya dalam laman Twitternya yang dikutip Mata Indonesia News, Rabu 18 November 2020.
Tp bnyk yg marah kpd gerakn prlawanan kpd negara yg diumbar dg kata2 kras& kasar seolah tdk pduli aturan brnegara, mk mncul prktik kkerasan hkm a.n. ktegasn? Risikonya psti dirasakn tdk adil. Bhkn aparat dpt sj dinilai jd alat plitik. Mk stop dulu saling benci& tnda dulu prsaingn
— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) November 17, 2020
Lewat cuitan lain, Jimly ikut menekankan bahwa tugas utama dari sebuah kepemimpinan itu ada empat yakni mengadilkan, merukunkan, memakmurkan dan mengawal kebebasan.
Hal ini bertujuan untuk kemajuan sebuah peradaban. Mantan Ketua MK itu pun menambahkan bahwa jika sebuah kepemimpinan tidak mampu memenuhi empat tugas tersebut, sudah tidak diperlukan.
Benar. Tugas kpmimpinan dlm khdpan brsm ialah (1) mngadilkan (2) mrukunkan (3) mmkmurkan (4) & mngawal kbebasan agar tratur utk mndorong kreatifitas & inovasi ke arah pncerahan& kemajuan peradaban. Jika tdk, maka tdk dprlukan pemimpin sama sekali.
— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) November 17, 2020
Melalui cuitan berbeda, Jimly ikut mengomentari ceramah Habib Rizieq. Dalam cuitan tersebut ia menautkan sebuah video berdurasi 39 detik yang berisi ceramah Habib Rizieq Shihab.
Dalam ceramahnya Imam Besar FPI tersebut menyinggung soal kinerja pemerintah dan lebih khusus Polri. Rizieq juga menyinggung kasus pemenggalan guru di Perancis akibat dugaan penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Ini contoh ceramah yg brsifat mnantang & berisi penuh kbencian & prmusuhan yg bagi aparat psti hrs ditindak. Jika dibiarkan provokasinya bisa mluas & melebar. Hentikan ceramah seperti ini, apalagi atasnamakan dakwah yg msti dg hikmah & mau'zhoh hasanah. pic.twitter.com/SNy6EeByej
— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) November 17, 2020
Jimly menjelaskan bahwa ceramah Habib Rizieq tersebut merupakan contoh ceramah yang bersifat menantang dan bermuatan kebencian.
Ketua Dewan Penasihat Komisi Pengawas Persaingan Usaha tersebut pun meminta kepada aparat untuk menindak hal tersebut.
“Jika dibiarkan provokasinya bisa meluas dan melebar. Hentikan ceramah seperti ini, apalagi atasnamakan dakwah yang mesti dengan hikmah & mau’zhoh hasanah,” ujarnya.