MATA INDONESIA, JAKARTA–Zombie diketahui hanya ada di dalam film saja. Apa jadinya jika ada dan muncul di dunia. Namun, ternyata ada sebuah virus yang menyebabkan orang menjadi zombie sungguhan.
Baru-baru ini para ilmuwan membuat penemuan yang cukup mengejutkan tentang parasit yang bisa mengendalikan otak makhluk yang jadi tempat tinggalnya.
Bahkan, mereka juga percaya bahwa virus yang selama ini menjadi sumber penyakit, bisa saja berevolusi dan mengubah manusia menjadi makhluk mirip zombie.
Para ilmuwan University of California menemukan bahwa parasit yang dikenal sebagai toxoplasmosa gondii diketahui mampu menginfeksi dan mengendalikan otak tikus.
Dimana, parasit toxoplasmosa gondii diketahui dapat memanipulasi perilaku hewan pengerat itu sehingga membuatnya tidak takut meski ada kucing di sekitarnya.
Dan yang membuat para ilmuwan merasa ngeri yakni, parasit itu memiliki kemampuan untuk membuat tikus berjalan menuju kucing yang akan memangsanya.
Kendati demikian, yang lebih mengkhawatirkan para ilmuwan adalah kemiripan otak tikus dan manusia. Kemiripan itulah, yang akhirnya membuat mereka menggunakan tikus dalam percobaannya.
Separuh manusia di seluruh dunia, diyakini memiliki versi parasit yang tidak aktif pada otak mereka dalam bentuk kista yang tidak berbahaya. Akan tetapi, bagi beberapa orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, parasit tersebut bisa mengambil alih. Yang mana, terlihat pada pasien dengan skizofrenia dan kecenderungan bunuh diri.
Para ilmuwan mengatakan, bahwa parasit toxoplasmosa gondii ini dinilai lebih kuat dari yang diperkirakan sebelumnya. Menurut Wendy Ingham yang terlibat dalam penelitian ini, dirinya memperingatkan bahwa parasit toxoplasmosa ini sangat berbahaya jika sudah aktif di otak manusia.
Menurut seorang profesor virologi di University of Reading, Dr. Ben Neuman mengatakan, dirinya percaya bahwa virus seperti rabies dapat berevolusi dan menyetir umat manusia.
“Ada parasit di luar sana yang hampir punya kemampuan memunculkan fenomena zombie dalam dunia nyata,” katanya.
Neuman mencontohkan pernyataannya, pada penyakit rabies yang disebabkan oleh virus yang ada pada mulut anjing dan binatang liar lainnya.
“Coba lihat rabies yang mampu mengubah perilaku anjing. Penyakit ini ditransmisikan melalui gigitan, yang mengarah kepada kegilaan dan kejang-kejang,” katanya.