FMM G20 di Bali Diwarnai Suasana Canggung Sehingga Sulit Keluarkan Pernyataan Bersama

Baca Juga

MATA INDONESIA, DENPASAR – Situasi Foreign Ministers Meeting (FMM) G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat 8 Juli 2022 diwarnai suasana canggung sehingga sulit mengeluarkan pernyataan bersama.

Apalagi, menteri luar negeri negara-negara G7 sudah melakukan boikot pada undangan makan malam, Kamis 7 Juli 2022 karena acara itu dihadiri Menlu Rusia, Sergey Lavrov.

Menurut laporan Tass, Lavrov tiba di tempat pertemuan beberapa saat sebelum acara dimulai.

Setelah lavrov, di kejauhan tampak kendaraan yang membawa delegasi Inggris, Amerika Serikat dan Prancis mendekati tempat tersebut.

Hal lain yang membuat FMM itu berbeda dari sebelum ini adalah ditiadakannya sesi foto bersama.

Bahkan, Menlu Retno Marsudi sebagai tuan rumah pertemuan kemungkinan besar tidak akan mengeluarkan dokumen pernyataan bersama imbas dari perang di Ukraina, menurut seorang pejabat Jepang.

“Tidak dapat disangkal bahwa dunia semakin sulit untuk duduk bersama,” kata Retno saat membuka diskusi, Jumat.

Retno mengajak seluruh pemimpin dunia untuk mengakhiri perang itu lebih cepat di mejad perundingan, bukan di medan perang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini