Enak Sekali Pace! Gedungnya Dibakar, KPU Papua Ngantor di Hotel Mewah

Baca Juga

MINEWS, PAPUA – Benar-benar asyik sekali para komisioner KPU Provinsi Papua ini. Setelah gedungnya dibakar saat terjadi kerusuhan pada Agustus lalu, akhirnya mereka memilih berkantor di sebuah hotel bernama Grand Abe Hotel yang terletak di Kelurahan Kota Baru, Distrik Abepura, Kota Jayapura.

Kata Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay, Jumat 6 September 2019, pihaknya memilih hotel tersebut karena letaknya strategis dan tepat di pusat Kota Jayapura.

Ahh, masa sih? Bukan karena alasan enak ya? Kan hotel gitu!

Theodorus berkata, karena gedung KPU yang berada di kawasan perkantoran Gubernur Papua itu dibakar pada Kamis pekan lalu, maka ia dan komisioner lain mengaku tak bisa berkantor di lokasi tersebut sementara waktu.

“Kan gedung dan isinya terbakar, jadi kami akan berkantor sementara di Grand Abe Hotel hingga empat bulan ke depan,” kata Theodorus.

Hahhh? Empat bulan, berapa anggaran tuh yang dipakai untuk nyewa hotel? Asumsikanlah sehari ngontrak di hotel dengan biaya Rp 500 ribu. Kalau empat bulan artinya 120 hari x Rp 500 ribu, hasilnya Rp 60 juta. Ah gila sekali! Lagi banyak uangkah pace?

Eh tapi, setelah dicek melalui Google, rata-rata harga yang ditawarkan penyedia jasa, seperti Agoda atau Booking.com, adalah Rp 700 ribuan untuk semalam ngamar di Grand Abe Hotel. Artinya Rp 700 ribu x 120 hari, sama dengan Rp 84 juta. Asyik sekali ya pace-pace ini!

Katanya sih, akibat gedung tersebut dibakar, KPU mengalami kerugian sampai lebih Rp 3 miliar. Selama ngontak di hotel, Theodorus berkata gedung KPU yang baru akan dibangun dengan anggaran Rp 100 miliar, sesuai yang dikatakan Sekda Provinsi Papua TEA Heri Dosinaen.

Nah, benar-benar nih lagi banyak duit! Jangan ko lupa pace, sekalian bangun kamar dengan standar hotel di gedung baru ya. Biar enak toh?

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Gandeng Partisipasi Aktif Seluruh Elemen Masyarakat Bersama Berantas Narkoba

Oleh: Sari Dewi Anggraini Ancaman peredaran narkoba yang semakin meresahkan Indonesia memerlukan penanganan serius dan menyeluruh. Presiden Prabowo Subianto, dalam...
- Advertisement -

Baca berita yang ini