Mata Indonesia, Pontianak – Mahasiswa disebut sebagai agen of change, sosial of control ia mempunyai peran untuk mengawal perubahan dan problematika sosial yang ada dalam masyarakat, seperti pada waktu Reformasi dulu mahasiswa berbondong-bondong turun ke jalan untuk menurunkan rezim otoriter karna banyaknya kebobrokan yang terjadi pada waktu itu termasuk kebabasan berpendapat.
Pada hari Rabu, tanggal 24 januari 2024 Mahasiswa di kalimantan Barat yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kalimantan Barat melakukan aksi damai di depan sekretariat Tim Kampanye daerah Kalbar Prabowo-Gibran dalam rangka menuntut salah satu capres-cawapres yakni Prabowo gibran agar ketika menjadi Presiden-Wakil Presiden nanti tidak berhianat kepada Bangsa dan Negara.
Hal itu selaras dengan apa yang disampaikan oleh ikram (korlap Aksi) pada waktu diwawancarai oleh media, ia menyampaikan bahwa aksi ini berangkat dari aspirasi rakyat.
Ketua Cabang PMII Pontianak Raya yakni Husni Kurniawan sangat menyayangkan adanya gerakan mahasiswa yang hanya tertuju atau berpihak pada satu paslon saja, padahal jauh sebelum itu paslon yang lainnya itu pernah datang ke kalimantan Barat tapi tidak ada gerakan mahasiswa seperti yang terjadi di gedung Zambrud, yang menjadi pertanyaan besarnya suara rakyat yang mana yang mereka wakili, apakah suara rakyat yang hanya mendukung paslon no 2 saja yang mereka wakili?
Julbi Akmita Wakil Presiden Mahasiswa IAIN Pontianak periode 2021-2022 ikut mengomentari adanya aksi tersebut ia menyampaikan bahwasanya aksi yang terjadi di gedung Zamrud sangat merusak marwah gerakan mahasiswa, dikarenakan adanya keberpihakan pada salah satu paslon, idealnya aksi demontrasi itu dilakukan untuk menyampaikan keresahan masyarakat secara konkrit dan menyeluruh.
“Mari kita bersama-sama menjaga gerakan mahasiswa terkhusus di Kalimantan Barat, jangan sampai marwah dan ruh gerakan mahasiswa ternodai oleh kepentingan kelompok yang tidak menguntungkan masyarakat secara menyeluruh. “Ungkap Husni”
