Yuk, Hindari 4 Kesalahan Olahraga yang Membuat Upaya Menurunkan Berat Badan Tidak Optimal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Melakukan olahraga merupakan suatu aktivitas yang lumrah dilakukan untuk menurunkan berat badan. Namun, jika tidak terencana dengan baik dan matang, proses pembakaran lemak dan pengencangan kulit tidak berjalan dengan baik.

Hasilnya menjadi tidak memuaskan, karena hanya lelah selama berjam-jam saja. Maka, sebaiknya menghindari beberapa aktivitas ini.

Pertama, yaitu mengonsumsi protein setelah berolahraga. Hal ini sebaiknya dihindari karena mengonsumsi minuman berprotein tidak membantu mencapai tujuan dengan cepat. Secara umum, seseorang yang melakukan aktivitas fisik yang berat disarankan mengonsumsi 1,2 hingga 2,0 gram protein per kilogram berat badan. Maka jika ada protein berlebih, justru bisa menyebabkan penambahan berat badan.

Kedua, dengan berolahraga cukup keras. Jika menantang tubuh, maka yang terjadi kita mampu membakar kalori. Maka, harus konsisten dan melakukan latihan setidaknya 30-40 menit setiap hari.

Ketiga, sebaiknya tidak hanya berfokus pada kardio. Meski latihan kekuatan bisa membantu membakar kalori namun jika hanya fokus apda kardio, tidak tepat untuk menurunkan berat badan.

Terakhir, yaitu menghindari terpaku pada timbangan. Mengingat, timbangan bukan satu-satunya cara untuk mengukut kemajuan yang telah dibuat. Berat badan itu fluktuasi tergantung makanan yang dikonsumsi. Peningkatan berat badan bisa dirasakan jika pakaian mulai terasa sempit.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini