WHO Berterima Kasih pada Lee Seung Gi dan drama ‘The Law Cafe’, Ini Pernjelasannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Baru-baru ini Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus secara pribadi berterima kasih pada Lee Seung Gi. Tak hanya aktornya saja, dramanya yang dibintangi oleh Lee Seung Gi, ‘The Law Cafe’, juga mendapatkan ucapan terima kasih.

Melansir dari Soompi, alasan Dr. Tedros adalah karena drama itu telah menyebutkan rekomendasi WHO soal asupan garam.

Dalam episode pertama ‘The Law Cafe’, karakter Lee Seung Gi memperingatkan penyewa tentang bahayanya asupan natrium yang berlebihan. Secara khusus menyebutkan WHO, dia memarahi penyewa itu.

Ia mengatakan, “World Health Organization (WHO) merekomendasikan asupan harian tak lebih dari 2 ribu miligram natrium. Itu lima gram dari tabel garam, yang artinya sekitar satu sendok teh garam.”

Setelah pemutaran perdananya disiarkan, Dr. Tedros langsung mencuit melalui akun Twitter pribadinya untuk berterima kasih pada sang aktor dan KBS atas penyebutan informasi tersebut.

“Terima kasih (dalam bahasa Korea) untuk menyuarakan rekomendasi WHO tentang asupan garam, Lee Seung Gi dan KBS, di K-Drama barumu ‘The Law Cafe’! Memang, #LessSalt lebih baik untuk kesehatan kita, tak lebih dari satu sendok teh per hari,” cuitnya.

Sementara itu, drama ‘The Law Cafe’ tayang tiap Senin dan Selasa. Dramanya bisa kalian tonton melalui layanan streaming Viu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini