Waspada! Kenali Jenis Pelecehan Seksual yang Mengintai Perempuan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Belakangan ini, kasus pelecehan seksual semakin marak terjadi. Satu per satu korbannya pun mulai berani mengungkapkan peristiwa tersebut.

Dari berbagai kasus yang hadir baru-baru ini, jenis dari pelecehan pun beragam. Yuk, kenali jenis-jenis pelecehan seksual biar lebih waspada.

Menurut Komnas Perempuan, pelecehan seksual merajuk pada tindakan bernuansa seksual yang disampaikan melalui kontak fisik maupun non-fisik.

Agar lebih mudah dipahami, Jenis-jenis pelecehan dikelompokan seperti pelecehan seksual verbal, non verbal dan fisik

Verbal

Jika kamu sering mendengar sekelompok lelaki bersuil-suil menggodamu atau cat calling, itu termasuk bentuk pelecehan secara verbal. Begitu pula dengan ajakan-ajakan bernuansa seks, pertanyaan pribadi seputar kehidupan seks dan menyebarkan rumor tentang aktivitas seksual orang lain.

Non-Verbal

Merasa dipandangi oleh seseorang dari ujung kepala sampai ujung kaki juga merupakan pelecehan jenis non-verbal. Biasanya, pelaku juga kerap mengedipkan mata, menggigit atau menjilat bibir sebagai bentuk ia menunjukan hasrat seksualnya.

Fisik

Paling parah ialah pelecehan secara fisik, dimana pelaku tidak segan-segan melakukan tindakan seperti mencium, memeluk, memegang area sensitif, hingga menggesek-gesekan bagian tubuh sendiri ke objeknya.

Itulah jenis-jenis dari pelecehan yang patut kamu waspadai. Jika mengalaminya, jangan ragu untuk melaporkannya ke pihak berwajib ya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini