Kucing di Inggris Ini Pensiun Setelah 4,5 Tahun Dinas, Apa Sih Kerjanya?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Beberapa negara di dunia memang suka memperkerjakan hewan sebagai salah satu stafnya, salah satunya Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Inggris di Downing Street, London yang mempekerjakan seekor kucing hitam berdada putih bernama Palmerston.

Namun, kucing yang sudah mengabdi selama 4,5 tahun ini akhirnya pensiun dan akan menetap di desa. Lantas apa pekerjaan dirinya selama di kantor Kemenlu, ya tentu saja menangkap tikus yang berada di kantor tersebut.

“Aku sudah menikmati rasanya memanjat pohon dan berpatroli di lapangan sekitar rumah baruku di desa,” tulisnya kepada pegawai negeri paling senior di Kantor Kemenlu Inggris, Sir Simon McDonald, lengkap dengan tanda tangan berupa dua cap kaki kucing.

Tidak ada perombakan “staf khusus” kucing lain, karena rekan-rekan Palmerston masih berjaga di tempat masing-masing. Kucing bernama Larry masih tetap tinggal di Downing Street, sementara Gladstone juga masih menjabat sebagai pemburu tikus di Kementerian Keuangan.

Sebagai kucing staf Kemenlu, nama Palmerston tak diambil begitu saja. Menurut BBC, nama itu dicomot dari politisi legendaris Inggris, Viscount Palmerston, yang pernah menjabat Menteri Luar Negeri dan Perdana Menteri pada abad ke-19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini