Wajib Tahu, Tiga Tanaman hias ini Jadi Komoditas Ekspor Lho!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTATanaman hias asli Indonesia ternyata sudah banyak dikenal dunia, apalagi hasil rekayasa genetikanya juga menarik. Jumlah ekspornya bahkan tidak sedikit dan ke banyak negara.

Mau tahu apa saja tanaman hias asli Indonesia yang menembus pasar internasional, simak penrinciannya sebagai berikut:

Bunga Seruni (Krisan)

bunga krisan
Bunga krisan. (ilmubudidaya.com)

Krisan atau bunga seruni banyak tumbuh di Jawa Barat, khususnya Cisarua, Bandung, dan Lembang. Bunga itu ini sering menghiasi acara pernikahan, buket, dan bunga papan.

Pada hari-hari keagamaan permintaan bunga krisan biasanya akan melonjak tinggi hingga tiga kali lipat.

Krisan Indonesia sangat digemari masyarakat Jepang, sebab negeri matahari terbit itu sudah menjadi pengimpor krisan terbesar di Asia. Mereka menggunakannya untuk keperluan ritual di kuil dan festival.

Data terakhir dari Badan Pusat Statistika (BPS), ekspor krisan Indonesia free on board pada 2018 ke Jepang volumenya mencapai 59 ton dengan nilai sekitar Rp 12 miliar.

Sementara data 2019 dan 2020 belum tercatat, namun portal resmi Direktorat Jenderal Hortikultura 26 September 2019 seperti diungkapkan Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian, Liferdi Lukman, data ekspor krisan Januari-Juli 2019 mencapai 16,4 ton senilai 250.841 dolar AS atau Rp 3,5 miliar.

Liferdi mengungkapan tahun 2020 ini mengalokasikan pengembangan krisan melalui APBN seluas 47 ribu meter persegi atau melonjak tajam dari semula hanya 3.500 meter persegi.

Dan dari portal yang sama, disebutkan wabah Covid19 tidak memengaruhi ekspor tanaman krisan ke Jepang, terlebih benihnya.

Anggrek 

Bunga anggrek memiliki arti yang berbeda di setiap warnanya. Anggrek ungu adalah bunga yang tepat untuk menyatakan cinta. (Foto: MINEWS/Laila)

Anggrek menjadi tanaman bunga hias yang mempunyai kurang lebih 5.000 spesies di Indonesia. Portal Indonesia.go.id melaporkan dari jumlah itu, 986 spesies tersebar di hutan-hutan Pulau Jawa, 971 spesies di Pulau Sumatra, 113 spesies tumbuh di Kepulauan Maluku, dan sisanya bisa ditemukan di Sulawesi, Irian Jaya, Nusa Tenggara, dan Kalimantan.

Anggrek juga menjadi salah satu komoditas tanaman hias yang peminatnya sangat tinggi di dunia. Berdasarkan data ekspor 2018, anggrek menjadi salah satu ekspor tanaman hias terbanyak setelah krisan.

Negara pengimpor terbanyak adalah Jepang, Singapura, Korea, Jerman, Belanda, Selandia Baru, Amerika Serikat.

Data rinci di tahun 2018 menyatakan volume ekspor ke Jepang sebesar 20 ton dengan nilai FOB kurang lebih Rp 2 miliar. Kemudian ke Singapura dengan volume 17 ton yang nilai FOB -nya kurang lebih Rp 1,9 miliar.

Mawar 

Bunga mawar merah dan putih yang dijual perbatang di Pasar Bunga Rawa Belong. (Foto: MINEWS/Laila)

Walaupun berasal dari dataran Cina, Timur Tengah, dan Eropa Timur, penyebaran mawar sampai ke daerah beriklim sub-tropis dan tropis, salah satuya di Indonesia.

Di Indonesia jenis mawar yang tumbuh di antaranya Mawar Talitha, Mawar Putri, dan Mawar Mega Putih. Selain itu, mawar memiliki berbagai manfaat, paling umum untuk campuran parfum, dan kelopak bunganya bisa dijadikan air untuk kecantikan.

Mawar Indonesia sudah diekspor ke Jepang dan Amerika serikat. Data BPS 2018 mencatat ekspor terbanyak ialah ke Jepang, yang volumenya lebih dari 19 ton dengan nilai FOB lebih dari Rp 1 miliar. Sedangkan yang ke Amerika Serikat hanya 9 ton dengan nilai FOB kurang dari Rp 700 juta.

Banyak tanaman hias lain yang tumbuh dan juga dibudidayakan di Indonesia, namun ketiga komoditas tersebut yang paling banyak menembus pasar Internasional, terutama untuk negara Jepang.

Ekspor ketiga tanaman hias tersebut, dalam bentuk potong atau tangkai. Namun adapula yang dalam bentuk benih. (Reporter: Fiolita Dwina Astari)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini