Wajib Tahu! Rutin Makan Ayam dan Ikan Goreng Bikin Seseorang Cepat Mati

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Siapa yang bakal menolak kenikmatan ayam dan ikan goreng. Dua santapan itu merupakan menu makanan andalan sebagian besar penduduk di bumi.  

Namun, tampaknya Anda perlu mulai membatasi konsumsi ayam goreng. Sebuah penelitian terbaru menyebutkan, satu porsi ayam atau ikan goreng setiap hari dikaitkan dapat meningkatkan risiko kematian.

Studi itu dilakukan terhadap wanita Amerika Serikat yang memasuki masa pasca-menopause. Wanita yang menikmati ayam goreng sekali atau lebih per hari berisiko kematian 13 persen lebih tinggi. Sementara wanita yang mengonsumsi ikan goreng atau kerang setiap hari berisiko tujuh persen lebih tinggi terhadap kematian.

Studi yang dipublikasikan dalam BMJ Journal ini menyoroti pembatasan konsumsi makanan yang diproses dengan penggorengan, khususnya ayam dan ikan.

“Kami tahu konsumsi makanan yang digoreng adalah sesuatu yang sangat umum di AS dan juga seluruh dunia. Kami ingin tahu efek jangka panjang dari konsumsi makanan yang digoreng,” ujar penulis utama studi, Wei Bao, yang merupakan profesor epidemiologi di Iowa University, AS.

Bao dan peneliti lainnya mengamati kebiasaan makan dari hampir 107 ribu wanita berusia 50-79 tahun di 40 klinik AS pada 1993-1998. Rata-rata dari mereka dipantau selama 18 tahun.

Saat awal penelitian, para wanita diminta mengisi kuesioner tentang kebiasaan makan. Beberapa informasi itu berputar sekitar frekuensi makan dan ukuran porsi beberapa jenis makanan termasuk ayam goreng, ikan goreng, kentang goreng, tortilla dan taco. Jenis-jenis makanan ini dipercaya sebagai faktor-faktor penyebab kematian.

Namun, para peneliti mengatakan bahwa temuan ini tak bisa dijadikan patokan lantaran hanya berlandaskan hitungan statistik. “Hubungan makanan gorengan dengan kesehatan adalah efek gabungan dari makanan itu sendiri dan proses penggorengan,” katanya.

Peningkatan risiko ini bisa terjadi akibat sejumlah alasan. Salah satu kemungkinannya adalah bahwa makanan-makanan ini diolah dengan hebat. “Artinya mereka makanan mungkin mengandung banyak sodium dan minyak yang dapat berkontribusi pada risiko kematian yang lebih tinggi,” ujar Bao.

Sebelumnya, sejumlah penelitian telah menunjukkan hubungan antara konsumsi makanan goreng dengan peningkatan risiko diabetes tipe-2 dan penyakit jantung.

Sebuah studi pada 2017 juga menemukan bahwa seseorang yang mengonsumsi kentang goreng dua kali atau lebih dalam sepekan secara tidak langsung menggandakan risiko kematian dini.

Ahli nutrisi dari British Nutrition Foundation, Bridgen Benelam, percaya bahwa ada sejumlah alasan mengapa ayam dan ikan goreng berdampak buruk pada kesehatan. Padahal, kedua makanan itu dikenal kaya protein.

“Meningkatnya kandungan lemak dan dampak menggoreng pada suhu tinggi dapat mendorong produksi lemak trans dan senyawa berbahaya lainnya yang disebut glikasi,” ujarnya.

Glikasi merupakan produk senyawa yang terbentuk saat sumber makanan hewani ayam dan ikan dimasak pada suhu tinggi. Glikasi juga kerap dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.

Berita Terbaru

Usai Pilkada Berjalan Demokratis, Masyarakat Harus Jaga Persatuan

JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 telah dilaksanakan, pelaksanaan demokrasi tersebut berjalan dengan aman, lancar, dan demokratis sesuai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini