MATA INDONESIA, JAKARTA – Tanggal 10 November diperingati sebagai hari Pahlawan Nasional Indonesia. Pahlawan Nasional Indonesia memiliki peran yang begitu besar dalam kemerdekaan Indonesia.
Sosok pahlawan bukan hanya sekadar orang yang berjuang di medan perang melawan musuh dari pihak Belanda atau Jepang. Mereka juga dapat berjuang dalam bidang lain, salah satunya bidang kesehatan.
Kontribusi yang telah diberikan oleh para pahlawan kesehatan Indonesia ini cukup besar dan berhasil menarik perhatian banyak pihak.
Berikut tokoh-tokoh pahlawan di bidang kesehatan:
- Abdulrachman Saleh
Abdulrachman Saleh adalah seorang pria yang lahir di daerah Kwitang, Jakarta pada 1 Juali 1909. Ia mengenyam pendidikan kedokteran di STOVIA (School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen) dan GHS (Geneeskundige Hoge School). Abdulrachman Saleh merupakan sosok dokter yang ahli dalam ilmu faal. Ilmu faal yang dikembangkan olehnya berhasil diterima dengan baik, sehingga pada 5 Desember 1958, ia ditetapkan sebagai Bapak Ilmu Faal Indonesia oleh Universitas Indonesia. - Soelarto Reksoprodojo
Soelarto Reksoprodojo adalah seroang dokter spesialis bedah ortopedi yang sangat berjasa di bidang kesehatan Indonesia. Ia mendapat julukan sebagai the killer karena sikap keras dan tegas terhadap pasien. Namun, dokter Soelarto memiliki kejujuran profeksionalitas tinggi sehingga dikagumi oleh orang-orang. - Hasri Ainun Habibie
Hasri Ainun merupakan istri dari B.J Habibie sekaligus mantan ibu negara. Ainun merupakan seorang dokter juga sebagai ketua Perkumpulan Penyantun Mata Tunantetra Indonesia (PPTMI). Salah satu jasa terebesarnya adalah dengan mendirikan Bank Mata Indonesia yang telah membantu para tunanetra yang berasal dari kalangan menengah ke bawah. - Prof. Dr. Sardjito
Professor dokter Sardjito lahir di Purwodadi pada 13 Agustus 1889. Kemudian pada tahun 1907, ia melanjutkan pendidikan kedokteran di STOVIA (School toot Opleiding voor Indische Artsen) dan merarih gelar dokter dengan predikat sebagao lulusan terbaik pada tahun 1915. Ia merupakan rektor pertama di Universitas Gajah Mada yang patut untuk disebut sebagai pahlawan. Sebab, semasa hidupnya Sardjito merupakan seorang di balik lahirnya Palang Merah Indonesia. - Dr. Moewardi
Moewardi adalah seorang dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorokan lulusan STOVIA. Ia lahir di Pati, Jawa Tengah pada 1907. Sewaktu di STOVIA, ia bergabung di Jong Java dan Indonesia Muda. Lalu, Moewardi pernah memimpin Pandu Kebangsaan yang akhirnya berganti nama menjadi Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI). Moewardi pernah ditunjuk sebagai Ketua Umum Barisan Pelopor menggantikan Bung Karno setelah Proklamasi Kemerdekaan. Atas perintahnya, Barisan Pelopor mempersiapkan Acara Pembacaan Teks Proklamasi yang dilaksanakan di Jalan Pegangsaan Timur pada 16 Agustus 1945.
Reporter: Shafira Annisa