MATA INDONESIA, JAKARTA – Alergi ternyata bisa memengaruhi mata, yaitu dengan kondisi yang disebut konjungtivis. Umumnya ditandai dengan kelopak mata yang bengkak. Terdapat beberapa pengobatan untuk mengatasinya meski tidak semuanya bisa diobati sendiri di rumah.
Mengutip dari US National Library of Medicine, allergen yang berbeda bisa menyebabkan konjungtivitis alergi termasuk bulu binatang, jamur dan tungau debu. Tubuh umumnya akan bereaksi mengeluarkan zat yang disebut dengan hishtamin ketika mata terpapar zat alergi. Pembuluh darah di konjungtiva atau selaput yang menutupi bagian depan mata dan bagian dalam kelopak mata menjadi bengkak.
Selain itu menurut ahli alergi dan imunologi di Metropolitian Asthma dan Allergy di Little Silver, Feryal Hajee, menegaskan bahwa ada kesulitan membedakan bagian mata yang bengkak saat mengalami konjungtivitis alergi.
Bahkan gejala konjungtivitis alergi kerap dikaitkan dengan kondisi kesehatan terkait alergi lainnya seperti eksim, asma, dan rhinitis alergi. Namun, jika pasien menderia sindrom mata kering, konjungtivitis alergi umumnya bisa memperburuk.
Adapun gejala konjungtivitis menurut Asma and Allergy Foundation of America (AAFA) meliputi maka kemerahan, rasa terbakar, gatal, mata berair, dan terasa seperti ada pasir di mata.
Sementara gejala umum lainnya meliputi bersin, batuk, hidung gatal hingga sakit kepala sinus. Ahli Energi di NYU Langjone, Kanwalit Brar menegaskan bahwa sebaiknya konjungtivitis dicegah dengan cara menghindari pemicunya.
“Jika Anda menemui seorang ahli alergi, Anda dapat mengidentifikasi alergi Anda. Kami dapat memprediksi kapan gejala pasien akan terjadi,” kata Dr Brar.