Wajib Tahu, 4 Makanan Ini Berbahaya Jika Dihangatkan Lebih dari Satu Kali

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kebiasaan menghangatkan makanan sisa kerap dilakukan karena lebih efisien dibandingkan harus mengolah makanan yang baru. Padahal, jika menghangatkannya lebih dari satu kali bisa berbahaya karena berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Ahli nutrisi Lokendra Tomar dalam Food Ndtv mengatakan bahwa makanan dengan kandungan protein tinggi tidak baik jika dihangatkan kembali. Terlebih, jika proses penghangatan dilakukan lebih dari satu kali bisa memicu sel kanker karena adanya perubahan zat pada makanan menjadi karsinogenik.

“Tidak semua makanan dapat dipanaskan ulang, terutama makanan yang memiliki kandungan protein tinggi,” kata Lokendra Tomar.

Alasannya, karena pada tahap pendinginan, kemungkinan bakteri berkembang biak dengan mudah. Bakteri bisa menjadi kebal ketika masuk dalam proses pemanasan yang kurang tepat. Namun, jika harus memanaskannya, sebaiknya diletakkan dalam wadah tertutup yang disimpan di bawah suhu 4 derajat Celcius dan pastikan ketika memanaskan makanan suhunya harus mencapai 70-80 derajat Celcius.

Terdapat 4 jenis makanan yang dinilai tidak baik jika dipanaskan kembali. Pertama, sayuran hijau. Sayuran seperti bayam, kangkung, seledri, lobak, wortel yang memiliki nitrat tinggi jika dipanaskan bisa berubah menjadi racun. Hal ini disebabkan ada pelepasan karsinogenik yang bersifat kanker.

Kedua, nasi juga berbahaya jika dihangatkan kembali karena menurut Badan Standar Makanan Inggris (FSA) nasi yang dihangatkan kembali bisa menjadi racun. Hal ini disebabkan adanya pertumbuhan bakteri Bacillus Cereus ketika nasi disimpan terlalu lama. Bahkan, jika dipanaskan dan didiamkan dalam suhu ruangan bisa membuat kandungan spora berkembang biak sehingga dapat menyebabkan keracunan jika dikonsumsi.

Ketiga, yaitu telur. Meski makanan ini mengandung protein tinggi namun bisa menjadi racun jika dipanaskan terus-menerus. Maka, telur yang sudah matang harus segera dikonsumsi terutama telur berprotein tinggi. Hal ini karena ada unsur nitrogen yang berpotensi teroksidasi jika pemanasan dilakukan terus-menerus.

Keempat, yaitu daging ayam. Sama halnya dengan telu, daging ayam memiliki kandungan protein yang tinggi. Jika dipanaskan secara terus-menerus bisa mengganggu pencernaan. Selain itu, daging ayam yang sudah digoreng sebaiknya jangan dipanaskan menggunakan minyak karena berisiko meningkatkan lemak jenuh.

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini