MATA INDONESIA, JAKARTA – Kesuksesan film horor tanah air, KKN di Desa Penari sukses memberi angin segar di industri perfilman. Apalagi, film garapan produser, Manoj Punjabi itu berhasil meraih jutaan penonton dan dinobatkan sebagai film horor Indonesia terlaris sepanjang masa.
Sayangnya, di tengah tingginya antusias penonton, muncul beberapa potongan film KKN di Desa Penari yang beredar di sosial media. Mengetahui hal itu, sang sutradara Awi Suryadi pun buka suara.
Ia blak-blakan mengamuk dan meminta warganet tidak merekam potongan-potongan film horor tersebut.
Sudah 5 juta peserta KKN pergi ke Desa Penari.
Badarawuhi pesan: Awakmu Gak Usah Rekam Rekam.
Itu melanggar hukum & bisa masuk Tapak Tilas.@SimpleM81378523 pic.twitter.com/qJdVVgwmb0
— Awi Suryadi (@awisuryadi) May 14, 2022
“Badarawuhi pesan: awakmu jangan rekam-rekam, itu melanggar hukum dan bisa masuk tapak tilas,” tulis Awi.
Ungkapan Awi bukan tanpa alasan. Pasalnya, kerap kali netizen merekam dan memosting potongan film KKN di Desa Penari ke sosial media, mulai dari Twitter hingga TikTok.
Hingga kini, film KKN di Desa Penari sukses meraup 6 juta penonton. Usai meraih gelar film horor terlaris film yang diangkat dari kisah thread di Twitter itu bakal meraih rekor film Indonesia terlaris sepanjang masa.