Waduh! Heo Sung Tae Akui Kena Fobia Sosial Setelah Bintangi Drama ‘Squid Game’

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Baru-baru ini Heo Sung Tae mengakui kini punya fobia baru setelah bintangi drama Netflix ‘Squid Game’. Ia mengaku kini punya fobia sosial alias takut pada orang.

Melansir dari Allkpop, Heo Sung Tae meminta maaf pada aktris Choi Ri yang tampil sebagai putrinya dalam drama tersebut pada saat presentasi produksi drama ‘Bloody Heart’. Ia meminta maafnya secara online saat itu.

Alasan ia meminta maaf adalah bahwa ia mengaku punya fobia pada orang. Sehingga ia harus membatalkan syutingnya dengan Choi Ri saat pertama kali mulai syuting.

“(Saat) itu adalah masa krisisku, tapi aku dapat mengatasinya berkat saran yang mendetail dan penuh perhatian dari sutradara,” ungkapnya.

Sebelumnya aktor ini juga sempat merasa ‘terganggu’ dengan reaksi netizen yang sampai membawa kisah drama ‘Squid Game’ ke kehidupan nyata. Bahkan ia sempat ‘mengamuk’ di akun Instagram pribadinya bahwa ia tak ingin diganggu.

Baru-baru ini, Sung Tae akan tampil dalam drama baru KBS 2TV ‘Bloody Heart’. Drama tersebut menceritakan romansa politik berdarah antara Raja Lee Tae yang harus menolak wanita yang dicintainya untuk bertahan hidup, dan Yoo Jeong yang harus menjadi ratu untuk bertahan hidup.

Drama ini tayang tiap Senin dan Selasa. Kalian bisa menyaksikannya melalui platform layanan streaming Disney+.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini