Geger Kasus Hepatitis Akut Maut

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Awas, ancaman baru setelah pamdemi Covid-19. Dunia termasui Indonesia sedang gempar dengan desas-desus wabah baru yaitu hepatitis akut yang belum ketahuan asal-usulnya.

Awal mula kasus ini yaitu di Inggris sampai akhirnya saat ini telah menyebar di 12 negara, termasuk Indonesia.

Telah ditemukan kasus meninggalnya tiga anak di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta akibat hepatitis akut ini. Adapun kasusnya sekarang ini di seluruh dunia sudah mencapai 170 kasus.

Terhitung mulai tanggal 15 April pun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kejadian tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa. Menanggapi hal tersebut, Kementerian Kesehatan RI melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan nomor surat HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology) pada 27 April lalu.

Belajar dari penanganan Covid-19, banyak kalangan berharap pemerintah segera menangani wabah kali ini.

Anggara Wicitra Sastroamidjojo, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta menyatakan belajar dari pengalaman, pemerintah sebaiknya jangan lagi meremehkan penyakit yang baru menyebar. ”Apalagi kali ini sasarannya anak-anak,” ujarnya.

Selain itu, Anggara juga menekankan betapa pentingnya peran Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta. Menurutnya, Dinkes DKI Jakarta harus konsisten untuk koordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI. Berdasarkan keterangan dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DKI Jakarta, Lies Dwi Oktavia, Dinkes DKI Jakarta akan melakukan penyelidikan epidemiologi.

Lies menekankan bahwa upaya yang saat ini bisa dilakukan masyarakat buat menangkal penularan (hepatitis akut) yaitu selalu menjaga kebersihan. Dia mengingatkan agar masyarakat tetap makan makanan yang sehat dan menjaga kebersihannya. S

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini