Ucapan Selamat Keluarga Kerajaan untuk Harry dan Meghan

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Keluarga Kerajaan Inggris mengucapkan selamat atas kelahiran anak kedua Pangeran Harry dan Meghan Markle, Jumat 4 Juni 2021 di Amerika Serikat.

Anak kedua Harry dan Meghan berjenis kelamin perempuan yang diberi nama Lilibet Diana Mountbatten-Windsor. Nama tersebut diambil dari Ratu Elizabeth dan mendiang Putri Diana.

Lilibet lahir di Rumah Sakit Santa Barbara, California, Amerika Serikat. Meghan dan Lilibet sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit dan kembali ke kediamannya.

“Dengan persaaan bahagia bahwa Pangeran Harry dan Meghan, The Duke dan Duchess of Sussex, menyambut kelahiran putri mereka, Lilibet ‘Lili’ Diana Mountbatten-Windsor, ke dunia,” bunyi pernyataan keduanya.

Mengetahui kabar bahagia itu, pihak kerajaan Inggris merilis pernyataan resmi berupa ucapan selamat kepada Harry dan Meghan atas kelahiran Lilibet Diana Mountbatten-Windsor.

“Ratu, Prince Of Wales dan The Duchess of Cornwell, The Duke dan Duchess of cambridge, sudah diberitahu (kabar tersebut) dan mereka senang dengan kabar kelahiran putri The Duke dan Duchess of Sussex,” bunyi pernyataan Istana Buckingham, dikutip dari People, Senin 7 Juni 2021.

Secara terpisah, Pangeran William dan Kate Middleton mengucapkan selamat kepada Harry dan Meghan melalui Instagram.

“Kami semua senang dan bahagia dengan kabar kehadiran bayi Lili. Selamat untuk Harry, Meghan, dan Archie,” tulisnya.

Ini adalah anak kedua Harry dan Meghan. Sebelumnya, mereka sudah dikaruniai putra bernama Archie Harrison Mountbatten-Windsor.

Kelahiran Lilibet melengkapi tahun yang bergejolak bagi keduanya. Selain memutuskan keluar dari kerajaan, Meghan sempat membuat heboh terkait wawancaranya dengan Oprah Winfrey yang membongkar aib keluarga kerajaan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini