Tyas Mirasih Positif Covid-19, Indera Penciuman Mulai Hilang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Satu lagi selebritas Tanah Air terpapar Covid-19. Kali ini Tyas Mirasih mengumumkan positif virus SARS-Cov-2.

Dalam postingan terbarunya di Instagram, Tyas memamerkan fotonya sedang berjemur. Ini merupakan hari ketiga dia mejalani isolasi mandiri.

“Aku termasuk OTG dari awal terpapar tapi hari ini penciuman mulai hilang. Rasa demam, pusing, mual dll Alhamdulillah belum ada,” tulis Tyas.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Tyas Mirasih Soedjono (@tyasmirasih)

Sebelumnya, Tyas mengumumkan dirinya positif Covid-19 melalui Instagram Story. Di sana, dia menyebut sebagai orang tanpa gejala dan indera penciumannya belum hilang. Selain itu, tidak ada gejala lain seperti demam, batuk, dan lain-lain.

“Hai semua, jadi aku mau meng-announce sesuatu. So, welcoming Covid-19 to my life. Jadi kemarin aku swab PCR jam 11 pagi. Ternyata hasil PCR aku positif terdeteksi Covid-19,” ujarnya.

“Jadi semalam sebelum hasilnya keluar, aku coba swab mandiri antigen di rumah. Dua kali tes hasilnya positif. Tapi aku nggak ada gejala apa pun, mungkin ini namanya OTG ya,” katanya.

“Benar-benar nggak ada gejala apa pun, Alhamdulillah sehat walafait, makan segala macem sampai detik ini masih fine-fine saja. Hopefully ke depannya masih tetap begini,” ujarnya.

Tyas menambah daftar selebritas yang saat ini masih positif Covid-19. Sebelumnya, ada nama Jane Shalimar yang dikabarkan dalam kondisi kritis. Selain itu, ada juga personel band ‘Gigi’ Thomas Ramdhan. Sedangkan, Indro ‘Warkop’ dan Bunga Citra Lestari sudah dinyataka negatif Covid-19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini