MATA INDONESIA, JAKARTA – Pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) rumah untuk rutin membuka jendela kamarnya walau ruangan itu terdapat penyejuk udara (AC).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengingatkan hal itu dalam sebuah webinar kesehatan, Sabtu, 7 Agustus 2021. ”Lingkungan kamar, ventilasi cukup. Jangan lupa bagi pasien isoman segera membuka jendela kamar walaupun tidur pakai AC kalau malam. Pastikan pagi, siang hari dibuka,” kata Siti Nadia yang juga Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan.
Upaya meningkatkan aliran udara ini dapat membantu mencegah partikel virus menumpuk di dalam rumah, kemudian bila dilakukan bersama dengan tindakan pencegahan lainnya, seperti menjaga jarak 1 meter dan mengenakan masker, maka sekaligus membantu mencegah pasien isoman menularkan Covid-19, terutama pada anggota keluarga yang negatif Covid-19.
Bukalah jendela untuk membawa udara luar yang segar. Meskipun lebih baik untuk membukanya lebar-lebar, membuka sedikit saja sudah membantu.
Tetapi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) tidak menyarankan pasien membukanya bila tidak aman bagi mereka atau anggota keluarga lain di rumah, misalnya ada anak kecil dan tingkat polusi luar ruangan yang tinggi.
Apabila kondisi tidak memungkinkan untuk membuka jendela, pertimbangkan untuk mengurangi partikel virus di udara, seperti menggunakan penyaringan udara.
Selain menjaga pertukaran udara tetap baik dengan membuka jendela, pasien juga sebaiknya rutin membersihkan kamarnya sendiri. Hal ini sebagai cara menghindari anggota keluarga lain terpapar penyakit virus SARS-CoV-2 itu.
Pasien sebaiknya mengenakan masker selama 24 jam dan mengurangi interaksi dengan anggota keluarga lain. Kalaupun ingin bertemu usahakan menjaga jarak minimal 1 meter. Selain itu, bersihkan daerah yang sering tersentuh pasien dan seringlah mencuci tangan.