MATA INDONESIA, JAKARTA – Lifter Nurul Akmal menjadi korban body shaming saat berada di Bandara Soekarno-Hatta. Meski demikian, dia meminta kasus itu tak dibesar-besarkan.
Nurul menjadi korban body shaming saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta usai tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Ada seseorang yang sangat tidak pantas melontarkan kalimat pelecehan fisik.
Dalam video call dengan Menpora Zainudin Amali, Nurul mengaku tak tahu dengan kasus body shaming yang dialaminya. Pasalnya, saat itu dia fokus melambaikan tangan ke arah kamera jurnalis.
“Kemarin teman kamu ya yang heboh (ramai di media sosial) itu?” tanya Menpora Amal, dikutip dari laman resmi Kemenpora, Minggu 8 Agustus 2021.
Nurul mengaku, baru tahu kejadian itu dari media sosial. Gak ngeh, kok tiba-tiba udah banyak masuk DM (direct message), ngetag di sosmed,” ujarnya.
Bukan hanya Nurul, Menpora Amali mengaku tidak mendengar panggilan yang didiga mengandung pelecehan fisik pada Nurul tersebut.“Saya di situ aja gak dengar kok. Gak begitu (jelas). Ini setelah heboh aja,” katanya.
Nurul tidak menpermasalahkan dan tidak mau memperbesarkan masalah teriakan body shaming itu. Nurul menganggapnya sebagai candaan sebagai bentuk sambutan pada dirinya usai berjuang mengharumkan nama bangsa Indonesia di Olimpiade Tokyo.
“Iya kalau dibesarkan Nurul jadi terganggu. Jadi udah biarin aja, Nurul fokus latihan, fokus ke pertandingan selanjutnya. Kalau itu Nurul anggapnya candaan saja, Nurul aja di Pelatnas dipanggil ndut udah biasa,” ungkapnya.
“Saya minta soal body shaming jangan lagi dibesar- besarkan itu akan mengganggu saya untuk fokus latihan,” ucapnya.